BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal
yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan
dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun
dari dalam perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu
mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan
konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu
bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasi
kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian
para wirausaha dituntut untuk meimilih dan menetapkan strategi yang dapat
digunakan untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu
ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja
organisasi bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus
produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat
dalam mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan
usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang
akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang
menentukan berhasil tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek
modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di dapat dari berbagai cara
misalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan pinjaman. Oleh
karena itu dibutuhkan juga suatu kemitraan atau hubungan sosial yang baik dalam
berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya
sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas.
Demikian halnya berbisnis dalam bidang jasa yang
merupakan salah satu dari bisnis berwiarausaha. Misalnya pada bisnis
restaurant, bila dilihat disekeliling kita ada banyak restaurant yang hadir di
Indonesia mulai dari restaurant kecil yang di buka di warung biasa (ruko)
sampai pada kelas ekonomi bahkan bertaraf Internasional. Banyak kebijakan yang
dibuat oleh Manager perusahaan di restaurant untuk mempertahankan kelancaran
untuk menarik perhatian pelanggan dan mearaup keuntungan yang maksimal.
Restaurant dapat mengambil tindakan yang kreatif dan inovasi mulai dari
peningkatan pencitraan perusahaan (restaurant), sistem pelayanan yang baik (SDM), cita rasa masakan yang khas
dan menarik, hingga keunikan yang dimunculkan untuk menarik perhatian lebih
dari pada pelanggan, minat pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah adalah:
1)
Apakah strategi bersaing dalam berwirausaha?
2)
Apa saja strategi bersaing dalam berwirausaha?
3)
Apakah penting strategi bersaing dalam berwirausaha?
4) Bagaimanakah srtategi bersaing dalam bidang
jasa
3.
Tujuan dan Manfaat
1)
Untuk mengetahui apakah strategi bersaing dalam berwirausaha.
2)
Untuk mengetahui apa saja strategi bersaing dalam berwirausaha.
3)
Untuk mengetahui apakah penting strategi bersaing dalam berwirausaha.
4) Untuk mengetahui lebih dalam pengaplikasian
strategi bersaing dalam kehidupan sehari - hari.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Strategi
Ø Oxpord
Pocked Dictionary
“merupakan seni perang, khususnya perencanaan gerakan
pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak, rencana tindakan atau
kebajikan dalam bisnis atau politik dan sebainya”.
Ø Alfred Chandler
(1962) Strategy and structure
“merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang
sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.
Ø Robert D
Buzzell & Bradley T Gale (1987)
“Strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang
digunakan oleh manajemen yang mempunyai dampak yang besar pada kinerja
keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan koinitmen sumber daya
yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah”.
Ø Kenneth
Andrew (1971) Konsep Strategi Kooperatif
“Strategy adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan
kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang
dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di
anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini”.
Dalam manajeman strategi yang baru,
Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya dengan strategi, yaitu:
1. Strategi adalah Perencanaan (Plan)
Konsep strategi tidak lepas dari
aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai
suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak selamanya strategi adalah
perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi juga menyangkut
segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya. Sebagai contoh, McDonald’s yang
selama bertahun-tahun memegang teguh dan melaksanakan secara konsisten prinsip
kualitas, pelayanan, dan kebersihan. Inilah yang menjadi strategi perusahaan
McDonald’s.
2. Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg, srtattegi adalah
pola (strategy is patern), yang selanjutnya disebut sebagai intended
strategy, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut
juga sebagai realized strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.
3. Strategi adalah Posisi (Position)
Yaitu memposisikan produk tertentu
ke pasar tertentuyang dituju. Strategi sebagai posisi menurut Mintzberg
cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik di mana produk tertentu bertemu
dengan pelanggan, dan melihat ke luar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan
eksternal. Sebagai contoh, perusahaan rokok Marlboro dan Sempoerna Mild
merupakan perusahaan yang paling serius mempromosikan produknya di Indonesia.
Masing-masing mempunyai strategi posisi berbeda di pasar. Marlboro
mempromosikan diri sebagai rokok kaum pria sejati yang menyukai tantangan alam
seperti digambarkan melalui iklan-iklannya. Sedangkan Sempoerna Mild lebih
ditujukan kepada generasi muda yang memiliki rokok berkadar tar dan nikotin
ringan.
4. Strategi adalah Perspektif (Perspektif)
Jika dalam arti Pola dan Posisi
cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam Perspektif
cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi, dan ke atas yaitu
melihat grand vision dari perusahaan.
5. Strategi adalah Permainan (Play)
Dalan arti ini, strategi adalah
suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merek
misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap kukuh dan tidak tersentuh,
karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua tadi.
2. Teori-Teori Strategi
1. Teori Strategi Generik
dan Keunggulan Bersaing
Michael P. Porter (1997 dan 1998) mengungkapkan
beberapa strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk dapat bersaing,
yaitu:
1. Persaingan merupakan inti
keberhasilan dan kegagalan. Hal ini berarti bahwa keberhasilan atau kegagalan
bergantung pada keberanian perusahan untuk dapat bersaing. Strategi bersaing
dimaksudkan untuk mempertahankan tingkat keuntungan dan posisi yang langgeng
ketika menghadapi persaingan.
2. Keunggulan bersaing berkembang
dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan bagi pelanggan atau pembeli.
Keunggulan bersaing menggambarkan cara perusahaan memilih dan
mengimplementasikan strategi generik (biaya rendah, diferensiasi, dan fokus)
untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing.
3. Ada dua jenis dasar keunggulan
bersaing, yaitu biaya rendah dan diferensiasi. Semua keunggulan bersaing ini
berasal dari struktur industri. Perusahan yang berhasil dengan strategi biaya
rendah memiliki kemampuan dalam mendesain produk dan pasar yang lebih efisien
dibandingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi adalah kemampuan uuntuk
menghasilkan barang dan jasa unik serta memililki nilai lebih (superior
value) bagi pembeli dalam bentuk kualitas produk, sifat-sifat khusus, dan
pelayanan lainnya.
4. Kedua jenis dasar keunggulan
bersaing di atas menghasilkan tiga strategi generik (Porter, 1997: 11-13),
yaitu:
a.
Biaya rendah
b. Diferensiasi
c.
Fokus
Strategi fokus memiliki dua
variabel utama, yaitu:
a.
Fokus biaya
b. Fokus diferensiasi
2. Strategi The New ‘7-S’s
(D’Aveni)
Richard A. D’Aveni (1994: 253) mengemukakan suatu
ide dasar bahwa perusahaan harus menekankan strategi yang berfokus pada
pengembangan kompetensi inti, pengetahuan, dan keunikan aset tidak berwujud
untuk menciptakan keunggulan. Oleh karena itu, D’Aveni mengajukan tujuh kunci
keberhasilan perusahaan dalam lingkungan persaingan yang sangat dinamis
yang dikenal dengan The New 7-S’s.
Konsep The New 7-S ini meliputi pokok-pokok
dasar sebagai berikut:
1. Superior stakeholder satisfaction
Bertujuan memberikan kepuasan
yang istimewa kepada orang-orang yang berkepentingan terhadap perusahaan, tidak
hanya pemegang saham, namun juga pemasok, karyawan, manajer, konsumen,
pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
2. Soothsaying
Adalah strategi yang berfokus
pada sasaran, artinya perusahaan harus mencari posisi yang tepat bagi produk
dan jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan.
3. Positioning for speed
Adalah strategi dalam memosisikan
perusahaan secara cepat di pasar. Perusahaan harus segera mengomunikasikan
produk yang dihasilkannya ke pasar agar segera dikenal konsumen.
4. Positioning for surprise
Adalah membuat posisi yang
mencengangkan melalui barang dan jasa-jasa baru yang lebih unik dan berbeda
serta memberikan nilai tambah baru sehingga konsumen lebih menyukai barang dan
jasa yang diciptakan perusahaan.
5. Shifting the role of the game
Adalah mengubah pola-pola
persaingan perusahaan yang dimainkan sehingga pesaing terganggu dengan
pola-pola baru yang berbeda.
6. Signaling strategic intent
Adalah
mengutamakan perasaan. Kedekatan dengan para karyawan, relasi, dan
konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
7. Simultanous and sequential
strategic thrusts
Adalah mengembangkan
faktor-faktor pendorong atau penggerak strategi secara simultan dan berurutan
melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu memberi kepuasan kepada
konsumen.
Kunci utama dari The New 7-S’s adalah
menggunakan inisiatif untuk merebut persaingan. Menurut D Aveni, The New
7-S’s menyangkut penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda untuk masa yang
akan datang. Strategi ini dimaksudkan untuk membatasi strategi dinamis yang
dimilki oleh pesaing. D’Aveni, mengelompokkan New 7-S’s di atas
menjadi tiga kelompok yang sangat efektif untuk mengganggu pasar serta meliputi
visi, kemampuan, dan taktik. Kerangka kerja The New 7-S’s berdasar pada
strategi penemuan dan pengembangan keunggulan melalui gangguan pasar, bukan
berdasarkan keunggulan yang berkesinambungan dan keseimbangan yang sempurna.
Tujuan dari The New 7-S’s adalah menciptakan gangguan melalui
penciptaaan keunggulan-keunggulan baru yang berkesinambungan.
3. Strategi Berbasis Sumber Daya
Mahoney dan Pandian (1992), perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan sumber daya yang lebih baik, dengan :
Mahoney dan Pandian (1992), perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan sumber daya yang lebih baik, dengan :
1. Pola organisasi dan administrasi yang baik
2. Perpaduan asset
3. Budaya perusahaan
4. Proses
kerja dan adaptasi yang cepat.
Menurut Grant (1991) yang dikutip oleh
Albert Wijaya (1994), terdapat beberapa langkah yang dapat digunakan untuk
mengembangkan strategi berbasis sumber daya, diantaranya:
Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumber daya.
Sumber daya tersebut berupa :
a.
Teknologi
b. Kapabilitas
karyawan
c.
Paten dan merek
d. Kemampuan
keuangan
e.
Kecanggihan pemasaran
f. Pelayanan
pelanggan
Sumber daya tersebut diklasifikasikan menjadi:
a.
Sumber daya finansial
b.
Sumber daya fisik
c.
Sumber daya manusia
d.
Sumber daya teknologi
e.
Sumber daya reputasi organisasi
3.
Strategi Bersaing dalam Berwirausaha
Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat
pemberdayaan sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa.
Dalam
melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan strategi sebagai
berikut:
1. Menyangkut
pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh
perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering terjadi adalah banyak
peniru (iinitator) memperbaiki atau memodifikasi barang dan jasa untuk
menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian, wirausaha
perlu memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen
pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang.
2. Perubahan
karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi. Strategi
ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada, Strategi ini
menciptakan inovasi dengan salah satu cara berikut:
a.
Menciptakan manfaat.
b.
Meningkatkan nilai inovasi.
c.
Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan.
d.
Menyajikan apa yang dianggap bernilai oleh pelanggan.
a. Strategi bagi Pemimpin Pasar
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang
besar seperti pada masa pertumbuhan, maka strateginya:
1. Bersikap
menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha harus siap
memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan reputasi
terbaik di mata pelanggan.
2. Bersikap
bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi ini, setiap departemen secara
efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat membangun
hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
3. Tidak
boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan.
Perusahaan yang pasif mempertahankan pasarnya akan selalu mengundang pesaing
untuk memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan strategi akan memperlemah
perusahaan dalam menanggapi serangan dan pesaing. Bila demikian maka, pesaing
akan menjadi pemimpin pasar (market leader) yang baru.
b. Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang
memiliki posisi kuat di pasar, memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi
ini bukan untuk bersaing dengan market leader. Strategi ini dilakukan
dengan cara:
1. Secara
agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang pasar sehingga
tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus memposisikan dirinya dalam
segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling dominan. Wirausaha membangun dan
mempertahankan hubungan secara terbuka dengan para pelanggannya. Dalam hal
wirausaha jarang mengabaikan peluang dan selalu memperkuat hubungan melalui
pelayanan yang istimewa dan atas kebutuhan pelanggan.
2. Mengembangkan
strategi sebagai follower leader. Dalam kondisi ekonomi yang baik,
perusahaan yang mengikuti strategi ini bisa berhasil. Ancaman untuk strategi
ini adalah jika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan pemasok sebagai
pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan produk dan jasa sejenis (undifferentiated),
bukanlah pasar yang menarik untuk persaingan.
c.
Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap
pertumbuhan, di antaranya:
1. Pertahanan
bersaing. Agar tetap dapat bersaing, maka pengembangan produk dan perluasan
pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memposisikan perusahaan dalam
keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif dan memperbaiki keberhasilannya
di masa lalu atau memperbaiki produk yang pertama kali dihasilkannya, sebab
jika tidak akan ditinggalkan oleh pasar.
2. Mencoba
untuk produk yang menjadi “pemukul besar ”, dan tidak berkonsentrasi
pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada. Keberhasilan perusahaan
seperti 3M (Man, Material, Market) tetap mendominasi posisi pasar melalui
pengenalan produk baru secara berkesinambungan.
3. Mengambil
langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik
profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan
perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan individual
yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seseorang yang cakap dan dianggap kunci
dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.
Bentuk strategi lain berdasarkan aspek kemampuan
perusahaan dalam menghadapi persaingan atau posisi kompetitif dan kemampuan
bisnis, industri dalam menghasilkan laba adalah strategi pertumbuhan,
stabilitas dan pengurangan. (Whellen & Hunger, 2000).
1. Strategi
Integrasi
·
Integrasi
kedepan
Strategi
yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok
barang dengan pertimbangan tertentu. Strategi ini banyak dijalankan karena
dengan mengambil alih pemasok bahan akan terjadi efisiensi biaya. Contoh
kebijakan integrasi ke depan, seperti: Grosir mengurangi jumlah pedagang
perantara yang akan memasukkan barang dengan langsung dari produsen barang.
·
Integrasi
kebelakang
Strategi
yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh
distributor dengan pertimbangan tertentu. Strategi ini banyak dijalankan karena
dengan mengambil alih fungsi distributor akan terjadi efisiensi biaya. Contoh
kebijakan integrasi ke belakang, seperti: Hotel membeli armada transportasi
untuk mengurangi pelanggan memakai alat transportasi diluar hotel.
·
Integrasi
horisontal
Strategi
yang dijalankan dengan memperluas kegiatan perusahaan ke dalam lokasi geografis
yang berbeda atau menambah rentang produk atau jasa. Contoh kebijakan integrasi
horisontal, seperti: Gramedia, Inie Pasar baru yang membuka usaha di berbagai
wilayah.
Melalui formulasi dan penerapan strategi yang efektif
kinerja bisnis dapat ditingkatkan. Namun karena banyaknya berbagai macam bisnis
yang berkembang, sehingga penentuan strategi sulit secara rinci untuk
diuraikan, mengingat rencana tindakan yang senantiasa berubah. Namun, pada
umumnya ada empat unsur utama strategi yang dapat diidentifikasi, antara lain:
· Sasaran
· Pemahaman
lingkungan
· Penelitian
sumber daya dan kemampuan
· Penerapan
yang efektif
Hal terpenting adalah apabila sebuah
bisnis yang sedang berjalan itu memiliki sumber daya dan kemampuan yang unggul
dibanding pesaing-pesaingnya, maka sepanjang bisnis itu menggunakan strategi
yang mampu memanfaatkan sumber daya dan kemampuan secara efektif, maka bisnis
itu akan mempunyai keunggulan bersaing. Kemungkinan mempertahankan keunggulan
bersaing itu tergantung pada : tahan lama, dapat ditiru dan kelayakan.
Keinginan dari pihak konsumen menentukan kebijakan strategi yang akan diambil,
dimana pokok-pokok utama dari strategi ini adalah:
- Komitmen akan harga yang rendah dan dengan kualitas yang tinggi
Bertujuan untuk menawarkan suatu kombinasi antara
harga dan mutu yang mencerininkan bahwa nilai uang merupakan kriteria yang
dominan bagi keputusan konsumen.
- Peningkatan efisiensi biaya
Harga yang rendah dan nilai uang
menyebabkan peningkatan efisiensi biaya pada semua bidang operasi bisnis. Pada
saat seperti ini wirausahawan dituntut mampu melakukan perputaran penjualan
yang tinggi dengan biaya operasional yang seminimal mungkin. Cara terbaik yang
perlu dilakukan adalah : penyederhanaan operasi, memiliki falsafah manajemen
organisasai yang mampu membentuk networking, menyususn rencana tindakan untuk
penghematan biaya dan mengintegrasikan produksi dan distribusi dengan
penjualan.
4. Faktor-Faktor Kekuatan
Bersaing
Penelitian
yang di lakukan oleh Vickery et.at. (1997), mengacu pada strategi bersaing
manufaktur, terdapat empat faktor kekuatan bersaing pada industri mebel antara
lain, pengiriman (delivery), nilai (value), fleksibilitas (flexibility), dan
inovasi (innovation). Keempat variabel tersebut dijabarkan menjadi 10 variabel
manifes antara lain:
1)
Fleksibilitas Produk
yaitu kemampuan untuk menangani kesulitan, permintaan yang tidak standar dan
memproduksi produk dengan beragam bentuk, pilihan, ukuran / warna.
2)
Fleksibilitas Volume
yaitu kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas dengan cepat seperti menambah atau
mengurangi produksi dalam rangka merespon perubahan permintaan pelanggan.
3)
Fleksibilitas Proses
yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya yang rendah, juga
perubahan produk yang bervariasi dapat dilakukan dengan mudah.
4)
Biaya Produk Rendah
yaitu kemampuan untuk rneminimasi biaya produksi total.
5)
Pengenalan Produk Baru
yaitu kemampuan untuk mengenalkan peningkatan/variasi produk baru secara cepat.
6)
Kecepatan Pengiriman
yaitu kemampuan untuk mengurangi waktu antara waktu order dengan waktu sampai
pada konsumen
7)
Ketergantungan
Pengiriman yaitu kemampuan untuk memastikan jumlah pesanan dan mengantisipasi
waktu kedatangan pesanan.
8)
Kualitas (Kesesuaian)
yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan performansi standar.
9)
Reliabilitas Produk
yaitu kemampuan untuk memaksimalkan waktu kerusakan produk.
10) Kualitas
Design / Inovasi Design yaitu kemampuan untuk menyediakan produk dengan bentuk,
model dan karakteristik yang merupakan keunggulan bersaing.
5. Keunggulan Bersaing
Pada mumnya perusahaan menerapkan
strategi bersaing ini secara eksplisit melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai
departemen fungsional perusahaan yang ada. Pemikiran dasar dari penciptaan
strategi bersaing berawal dari pengembangan formula umum mengenai bagaimana
bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang menjadi tujuannya dan
kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian
keunggulan bersaing sendiri memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling
berhubungan. Pengertian pertama menekankan pada keunggulan atau superior dalam
hal sumber daya dan keahlian yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki
kompetensi dalam bidang pemasaran, manufacturing, dan inovasi dapat
menjadikannya sebagai sumber-sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Melalui
ketiga bidang kompetensi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi
sehingga dapat menghasilkan produk laku di pasaran. Sedangkan pengertian kedua
menekankan pada keunggulan dalam pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini
terkait dengan posisi perusahaan dibandingkan dengan apa pesaingnya. Perusahaan
yang terus memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk
meningkatkan kinerja tersebut memiliki peluang mencapai posisi persaingan yang
baik maka sebenarnya perusahaan telah memiliki modal yang kuat untuk terus
bersaing dengan perusahan lain (Meike Supranoto,10 September 2010).
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur
keunggulan bersaing adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak
mudah diganti, dan harga bersaing. Keunikan produk adalah keunikan produk
perusahaan yang memadukan nilai seni dengan selera pelanggan. Harga bersaing
adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga produknya dengan harga
umum di pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti keberadaannya langka dalam
persaingan yang saat ini dilakukan. Tidak mudah ditiru berarti dapat ditiru
dengan tidak sempurna. Sulit digantikan berarti tidak memiliki pengganti yang
sama.
6. Strategi Bersaing Bisnis Jasa
Strategi
bersaing Bisnis jasa
Michael porter sangat terkenal
dengan tiga bentuk strategi bersaing, yaitu overall cost leadership, strategi (differentiation),
dan strategi fokus (focus). Berikut ini dijelaskan ketiga strategi ini dan
aplikasinya pada bisnis jasa.
1. Overall cost leadership
Strategi ini mensyaratkan adanya
fasilitas yang memungkinkan dilaksanakannya suatu produksi massal, control
biaya, termasuk control biaya tetap yang ketat dan penggunaan teknologi yang
dapat mengurangi biaya produksi pada tingkat paling rendah. Dengan perhitungan
biaya yang lebih rendah, akan memperkuat posisi perusahaan di antara para
pesaing, karena pesaing yang kurang efisien akan kalah, sementara perusahaan
dengan biaya yang lebih murah akan dapat menahan serangan pesaing.
Untuk bisa menerapkan strategi biaya
rendah, biasanya membutuhkan biaya
investasi yang besar, terutama investasi pada barang-barang modal, seperti
mesin-mesin dan peralatan-peralatan besar lainnya. Di samping itu, perusahaan
harus berani dan agresif dalam menentukan harga jual, strategi-strategi harga
lainnya, termasuk kemungkinan risiko menderita kerugian pada saat ingin
meningkatkan mangsa pasar. Strategi biaya rendah ini kadang-kadang mengubah
secara mendadak kedudukan suatu perusahaan. Sebagai ilustrasi, kita bisa
melihat keberhasilan dari Mcdonalds, Wal-Mart. Dan Federal Express yang
menggunakan strategi ini. Lebih lanjut, untuk perusahaan-perusahaan jasa
lainnya dapat menerapkan strategi biaya rendah dengan cara pendekatan lainnya.
Cost Leadership Strategi
PadaTingkat Bisnis
Kriteria Kunci:
•
Produk yang terstandarisasi
secara relatif
•
Features yang dapat diterima
oleh banyak pelanggan
•
Harga kompetitif terendah
Cost Leadership Strategi
PadaTingkat Bisnis
Persyaratan:
Usaha konstan untuk menekan
biaya melalui:
1. Membangun skala fasilitas yang efisien
2.
Kontrol ketat terhadap biaya produksi
dan overhead
3.
Minimalisasi biaya penjualan,
R&D dan pelayanan
4.
State of the art manufacturing
facilities
5.
Monitoring biaya aktivitas
yang disediakan oleh outsider
6.
Penyederhanaan Proses
Bagaimana Memperoleh Keuntungan Biaya
1.
Mengubah proses produksi
2.
Change in automation
3.
Jalur distribusi baru
4.
Media iklan baru
5.
Bahan mentah baru
6.
Integrasi ke depan
7.
Integrasi ke belakang
8.
Ubah lokasi terhadap pemasok
atau pembeli
Resiko Utama Cost Leadership Strategi
pada Tingkat Bisnis
Ø Perubahan drastis teknologi dapat menghilangkan
keunggulan biaya yang anda miliki
Ø Pesaing dapat mulai belajar Meniru Value Chain
Ø Fokus pada efisiensi dapat menyebabkan Cost
Leader melupakan perubahan preferensi pelanggan
2. Strategi deferensiasi (differentiation)
Hal pokok yang mendasari strategi
diferensiasi adalah tersedianya pelayanan, yang menurut penilaian konsumen
bersifat unik atau berbeda dengan pelayanan-pelayanan lain yang sejenis.
Beberapa pendekatan dalam strategi diferensiasi dapat berbentuk diferensiasi
dalam merek, seperti logo McDonalds yang berbentuk bangunan melengkung keemasan
atau dalam bidang teknologi, seperti jaringan fiberoptic Spring atau dalam
bentuk jaringan penjual, seperti century 21 yang mempunyai jaringan agen
property di seluruh dunia. Strategi diferensiasi bukan mengabaikan biaya,
tetapi setiap usaha diarahkan untuk mendapatkan konsumen yang loyal. Sebagai
ilustrasi, dapat dikatakan bahwa strategi diferensiasi yang dijalankan tidak
menimbulkan tambahan biaya, meakipun konsumen mendapat pelayanan yang sama.
Kriteria Kunci:
Ø Nilai yang disediakan oleh features yang khas dan karakteristik nilai
Ø Command premium price
Ø Pelayanan pelanggan yang tinggi
Ø Kualitas super
Ø Gengsi atau ekslusifitas
Ø Inovasi yang sangat cepat
Persyaratan:
Usaha konstan untuk membedakan
produk dengan cara:
Ø Mengembangkan sistem atau proses baru
Ø Membentuk persepsi lewat iklan
Ø Fokus pada kualitas
Ø Memaksimalkan kontribusi SDM dengan turnover yang rendah dan motivasi yang
tinggi
Dorongan Diferensiasi
Ø Ciri produk yang khas
Ø Kinerja produk yang khas
Ø Pelayanan istimewa
Ø Teknologi baru
Ø Kualitas input
Ø Keahlian atau pengalaman istimewa
Ø Informasi yang terperinci
Resiko Utama Diferensiasi Strategi Pada Tingkat Bisnis
Ø Pelanggan dapat memutuskan bahwa biaya “kekhasan”
terlalu besar
Ø Kompetitor dapat belajar bagaimana Meniru Value
Chain
Ø Arti kekhasan tidak lagi dinilai oleh pelanggan
Dasar untuk Segmentasi Pelanggan
Pasar
Konsumen
1.
Faktor demografis (usia, penghasilan, jenis kelamin)
2. Faktor Sosioekonomi (kelas
sosial, tahapan dalam siklus kehidupan keluarga)
3. Faktor Geografis (budaya, perbedaan wilayah atau negara)
4. Faktor Psikologis (gaya hidup,
kepribadian)
5. Pola Konsumsi (berat, moderat,
dan pengguna ringan)
6. Faktor Persepsi (segmentasi manfaat, pemetaan persepsi)
7. Pola loyalitas merek.
Pasar
Industri
1. Segmen guna akhir (identified by
SIC code)
2. Segmen Produk (berdasar perbedaan
teknologi atau ekonomi produksi)
3. Segmen Geografis (ditetapkan berdasar batas antar negara atau perbedaan
regional dalam region)
4. Segmen faktor pembelian yang
seragam (lintas produk/pasar dan segmen geografis)
5. Segmen ukuran pelanggan
3. Strategi fokus (focus)
Strategi
fokus didasarkan kepada ide untuk melayani suatu target konsumen yang mempunyai
kebutuhan yang sangat spesifik. Segmennya bisa saja sekelompok target konsumen
tertentu, seperti yang dilakukan oleh USA yang khusus melayani asuransi
perwira-perwira militer atau jasa khusus, seperti rumah sakit Shouldice yang
khusus melayani operasi hernia, atau apa yang dilakukan oleh Federal Express,
yang melayani paket pengiriman 24 jam.
Strategi
fokus ini didasarkan pada suatu anggapan, bahwa perusahaan yang memfokuskan
seluruh rancangannya untuk kelompok konsumen tertentu akan lebih efektif dan
lebih efisien daripada perusahaan yang mencoba melayani seluruh jenis konsumen.
Dengan memahami secara khusus apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, maka
perusahaan akan lebih berhasil dari perusahaan lain yang tidak mempelajarinya
secara khusus. Strategi fokus sebetulnya merupakan aplikasi dari dua strategi
lainnya, yaitu strategi biaya rendah dan strategi diferensiasi pada segmen
pasar tertentu.
Strategi
pada tingkat bisnis yang terfokus melibatkan pendekatan dasar yang sama sebagai
strategi pasar yang luas.
Sehingga, terdapat peluang karena:
1.
Perusahaan besar
mengabaikan celah kecil yang ada
2.
Perusahaan
kekuarangan sumber daya untuk bersaing dalam industri
3.
Mampu melayani
segmen pasar yang sempit secara lebih efisien dari pada kompetitor dalam
industri
4.
Fokus memungkinkan
anda untuk mengarahkan sumber daya kepada aktivitas value chain tertentu untuk
membangun keunggulan kompetitif
Resiko
Utama yang berkaiatan dengan Strategi Focused Differentiation
1. Perusahaan “tidak
terfokus” karena kompetitor
2. Kompetitor Besar membidik
celah kecil pasar yang anda layani
3. Preferensi niche market
dapat berubah untuk menandingi pasar yang luas
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat
dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai
peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan
yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup
usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahami
apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta
berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan
dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan-kelemahan dan
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian para wirausaha dituntut untuk
meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi
persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung
atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam
hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti
itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil keputusan maupun
langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi
bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk
pengembangan usaha.
Strategi adalah pola sasaran, maksud
atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan
itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau
yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan
ini
Ada banyak strategi dalam bersaing
diantaranya: strategi bagi pemimpin pasar, bagi yang bukan pemimpin pasar dan
strategi lainnya. Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang
yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama, perubahan
karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi.
Menerapkan strategi secara tepat
akan berdampak pada kemampuan mereka (wirausaha) untuk bersaing dengan usaha
lain serta dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan dengan cara
mengembangkan inovasi produknya. Dengan terus menjaga dan mengembangkan sumber
keunggulan bersaingnya maka kelangsungan usaha tersebut akan tetap terjaga.
2. Saran
Tingginya tingkat persaingan yang
ada harus dapat menjadi peluang bagi usaha kecil dan kewirausahaan oleh karena
itu para wirausaha tidak hanya berfokus pada strategi inovasi dan menjalin
kemitraan seperti yang telah dibahas sebelumnya, tetapi strategi yang sangat
penting juga yaitu memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk
meningkatkan kinerja.
thanks atas kunjungan ny ;) ,, semoga bermanfaat
Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www,SmsQQ,com
BalasHapusKeunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com