Rabu, 22 Juni 2016

Stategi bersaing dalam bidang jasa



BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian para wirausaha dituntut untuk meimilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di dapat dari berbagai cara misalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan pinjaman. Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu kemitraan atau hubungan sosial yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas.
Demikian halnya berbisnis dalam bidang jasa yang merupakan salah satu dari bisnis berwiarausaha. Misalnya pada bisnis restaurant, bila dilihat disekeliling kita ada banyak restaurant yang hadir di Indonesia mulai dari restaurant kecil yang di buka di warung biasa (ruko) sampai pada kelas ekonomi bahkan bertaraf Internasional. Banyak kebijakan yang dibuat oleh Manager perusahaan di restaurant untuk mempertahankan kelancaran untuk menarik perhatian pelanggan dan mearaup keuntungan yang maksimal. Restaurant dapat mengambil tindakan yang kreatif dan inovasi mulai dari peningkatan pencitraan perusahaan (restaurant), sistem pelayanan  yang baik (SDM), cita rasa masakan yang khas dan menarik, hingga keunikan yang dimunculkan untuk menarik perhatian lebih dari pada pelanggan, minat pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah adalah:
1)      Apakah strategi bersaing dalam berwirausaha?
2)      Apa saja strategi bersaing dalam berwirausaha?
3)      Apakah penting strategi bersaing dalam berwirausaha?
4)   Bagaimanakah srtategi bersaing dalam bidang jasa

3.      Tujuan dan Manfaat
1)      Untuk mengetahui apakah strategi bersaing dalam berwirausaha.
2)      Untuk mengetahui apa saja strategi bersaing dalam berwirausaha.
3)      Untuk mengetahui apakah penting strategi bersaing dalam berwirausaha.
4)  Untuk mengetahui lebih dalam pengaplikasian strategi bersaing dalam kehidupan sehari - hari.

 BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Strategi

Ø  Oxpord Pocked Dictionary
“merupakan seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan sebainya”.

Ø  Alfred Chandler (1962) Strategy and structure
“merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.

Ø  Robert D Buzzell & Bradley T Gale (1987)
“Strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang mempunyai dampak yang besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan koinitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah”.

Ø  Kenneth Andrew (1971) Konsep Strategi Kooperatif
“Strategy adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini”.

Dalam manajeman strategi yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya dengan strategi, yaitu:
1. Strategi adalah Perencanaan (Plan)
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya. Sebagai contoh, McDonald’s yang selama bertahun-tahun memegang teguh dan melaksanakan secara konsisten prinsip kualitas, pelayanan, dan kebersihan. Inilah yang menjadi strategi perusahaan McDonald’s.
2.   Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg, srtattegi adalah pola (strategy is patern), yang selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga sebagai realized strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.

3.  Strategi adalah Posisi (Position)
Yaitu memposisikan produk tertentu ke pasar tertentuyang dituju. Strategi sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik di mana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat ke luar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal. Sebagai contoh, perusahaan rokok Marlboro dan Sempoerna Mild merupakan perusahaan yang paling serius mempromosikan produknya di Indonesia. Masing-masing mempunyai strategi posisi berbeda di pasar. Marlboro mempromosikan diri sebagai rokok kaum pria sejati yang menyukai tantangan alam seperti digambarkan melalui iklan-iklannya. Sedangkan Sempoerna Mild lebih ditujukan kepada generasi muda yang memiliki rokok berkadar tar dan nikotin ringan.

4. Strategi adalah Perspektif (Perspektif)
Jika dalam arti Pola dan Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam Perspektif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi, dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan.

5. Strategi adalah Permainan (Play)
Dalan arti ini, strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merek misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap kukuh dan tidak tersentuh, karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua tadi.

2.      Teori-Teori Strategi
1.  Teori Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing
Michael P. Porter (1997 dan 1998) mengungkapkan beberapa strategi yang dapat  digunakan perusahaan untuk dapat bersaing, yaitu:
1.      Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan. Hal ini berarti bahwa keberhasilan atau kegagalan bergantung pada keberanian perusahan untuk dapat bersaing. Strategi bersaing dimaksudkan untuk mempertahankan tingkat keuntungan dan posisi yang langgeng ketika menghadapi persaingan.
2.      Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan bagi pelanggan atau pembeli. Keunggulan bersaing menggambarkan cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik (biaya rendah, diferensiasi, dan fokus) untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing.
3.      Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah dan diferensiasi. Semua keunggulan bersaing ini berasal dari struktur industri. Perusahan yang berhasil dengan strategi biaya rendah memiliki kemampuan dalam mendesain produk dan pasar yang lebih efisien dibandingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi adalah kemampuan uuntuk menghasilkan barang dan jasa unik serta memililki nilai lebih (superior value) bagi pembeli dalam bentuk kualitas produk, sifat-sifat khusus, dan pelayanan lainnya.
4.      Kedua jenis dasar keunggulan bersaing di atas menghasilkan tiga strategi generik (Porter, 1997: 11-13), yaitu:
      a.       Biaya rendah                                                                 
b.      Diferensiasi
c.       Fokus
Strategi fokus memiliki dua variabel utama, yaitu:
a.       Fokus biaya
b.      Fokus diferensiasi

2.  Strategi The New ‘7-S’s (D’Aveni)
Richard A. D’Aveni (1994: 253) mengemukakan suatu ide dasar bahwa perusahaan harus menekankan strategi yang berfokus pada pengembangan kompetensi inti, pengetahuan, dan keunikan aset tidak berwujud untuk menciptakan keunggulan. Oleh karena itu, D’Aveni mengajukan tujuh kunci keberhasilan perusahaan dalam lingkungan persaingan yang sangat dinamis yang dikenal dengan The New 7-S’s.
Konsep The New 7-S ini meliputi pokok-pokok dasar sebagai berikut:
1.      Superior stakeholder satisfaction
Bertujuan memberikan kepuasan yang istimewa kepada orang-orang yang berkepentingan terhadap perusahaan, tidak hanya pemegang saham, namun juga pemasok, karyawan, manajer, konsumen, pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
2.      Soothsaying
Adalah strategi yang berfokus pada sasaran, artinya perusahaan harus mencari posisi yang tepat bagi produk dan jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan.
3.      Positioning for speed
Adalah strategi dalam memosisikan perusahaan secara cepat di pasar. Perusahaan harus segera mengomunikasikan produk yang dihasilkannya ke pasar agar segera dikenal konsumen.
4.      Positioning for surprise
Adalah membuat posisi yang mencengangkan melalui barang dan jasa-jasa baru yang lebih unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah baru sehingga konsumen lebih menyukai barang dan jasa yang diciptakan perusahaan.
5.      Shifting the role of the game
Adalah mengubah pola-pola persaingan perusahaan yang dimainkan sehingga pesaing terganggu dengan pola-pola baru yang berbeda.
6.      Signaling strategic intent
Adalah mengutamakan perasaan. Kedekatan dengan para karyawan, relasi, dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
7.      Simultanous and sequential strategic thrusts
Adalah mengembangkan faktor-faktor pendorong atau penggerak strategi secara simultan dan berurutan melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu memberi kepuasan kepada konsumen.
Kunci utama dari The New 7-S’s adalah menggunakan inisiatif untuk merebut persaingan. Menurut D Aveni, The New 7-S’s menyangkut penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda untuk masa yang akan datang. Strategi ini dimaksudkan untuk membatasi strategi dinamis yang dimilki oleh pesaing.  D’Aveni, mengelompokkan New 7-S’s di atas menjadi tiga kelompok yang sangat efektif untuk mengganggu pasar serta meliputi visi, kemampuan, dan taktik. Kerangka kerja The New 7-S’s berdasar pada strategi penemuan dan pengembangan keunggulan melalui gangguan pasar, bukan berdasarkan keunggulan yang berkesinambungan dan keseimbangan yang sempurna. Tujuan dari The New 7-S’s adalah menciptakan gangguan melalui penciptaaan keunggulan-keunggulan baru yang berkesinambungan.

3.  Strategi Berbasis Sumber Daya
Mahoney dan Pandian (1992), perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan sumber daya yang lebih baik, dengan :
1.      Pola organisasi dan administrasi yang baik
2.      Perpaduan asset
3.      Budaya perusahaan
4.      Proses kerja dan adaptasi yang cepat.
Menurut Grant (1991) yang dikutip oleh Albert Wijaya (1994), terdapat beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi berbasis sumber daya, diantaranya:
Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumber daya. Sumber daya tersebut berupa :
a.       Teknologi
b.      Kapabilitas karyawan
c.       Paten dan merek
d.      Kemampuan keuangan
e.       Kecanggihan pemasaran
f.       Pelayanan pelanggan  
Sumber daya tersebut diklasifikasikan menjadi:
a.          Sumber daya finansial
b.         Sumber daya fisik
c.          Sumber daya manusia
d.         Sumber daya teknologi
e.          Sumber daya reputasi organisasi


3.       Strategi Bersaing dalam Berwirausaha
Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa.
Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan strategi sebagai berikut:
1.   Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering terjadi adalah banyak peniru (iinitator) memperbaiki atau memodifikasi barang dan jasa untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian, wirausaha perlu memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang.
2.   Perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada, Strategi ini menciptakan inovasi dengan salah satu cara berikut:
a.       Menciptakan manfaat.
b.      Meningkatkan nilai inovasi.
c.       Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan.    
d.      Menyajikan apa yang dianggap bernilai oleh pelanggan.
a.       Strategi bagi Pemimpin Pasar
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa pertumbuhan, maka strateginya:
1.  Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan reputasi terbaik di mata pelanggan.
2.   Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi ini, setiap departemen secara efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat membangun hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
3.   Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan. Perusahaan yang pasif mempertahankan pasarnya akan selalu mengundang pesaing untuk memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan strategi akan memperlemah perusahaan dalam menanggapi serangan dan pesaing. Bila demikian maka, pesaing akan menjadi pemimpin pasar (market leader) yang baru.
b.   Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat di pasar, memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi ini bukan untuk bersaing dengan market leader. Strategi ini dilakukan dengan cara:
1.   Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang pasar sehingga tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus memposisikan dirinya dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling dominan. Wirausaha membangun dan mempertahankan hubungan secara terbuka dengan para pelanggannya. Dalam hal wirausaha jarang mengabaikan peluang dan selalu memperkuat hubungan melalui pelayanan yang istimewa dan atas kebutuhan pelanggan.
2.   Mengembangkan strategi sebagai follower leader. Dalam kondisi ekonomi yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi ini bisa berhasil. Ancaman untuk strategi ini adalah jika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan pemasok sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan produk dan jasa sejenis (undifferentiated), bukanlah pasar yang menarik untuk persaingan.
c.       Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di antaranya:
1.   Pertahanan bersaing. Agar tetap dapat bersaing, maka pengembangan produk dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memposisikan perusahaan dalam keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif dan memperbaiki keberhasilannya di masa lalu atau memperbaiki produk yang pertama kali dihasilkannya, sebab jika tidak akan ditinggalkan oleh pasar.
2.   Mencoba untuk produk yang menjadi “pemukul besar ”, dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada. Keberhasilan perusahaan seperti 3M (Man, Material, Market) tetap mendominasi posisi pasar melalui pengenalan produk baru secara berkesinambungan.
3.    Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan in­dividual yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seseorang yang cakap dan dianggap kunci dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.
Bentuk strategi lain berdasarkan aspek kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan atau posisi kompetitif dan kemampuan bisnis, industri dalam menghasilkan laba adalah strategi pertumbuhan, stabilitas dan pengurangan. (Whellen & Hunger, 2000).
1. Strategi Integrasi
·         Integrasi kedepan
Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok barang dengan pertimbangan tertentu. Strategi ini banyak dijalankan karena dengan mengambil alih pemasok bahan akan terjadi efisiensi biaya. Contoh kebijakan integrasi ke depan, seperti: Grosir mengurangi jumlah pedagang perantara yang akan memasukkan barang dengan langsung dari produsen barang.
·           Integrasi kebelakang
Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh distributor dengan pertimbangan tertentu. Strategi ini banyak dijalankan karena dengan mengambil alih fungsi distributor akan terjadi efisiensi biaya. Contoh kebijakan integrasi ke belakang, seperti: Hotel membeli armada transportasi untuk mengurangi pelanggan memakai alat transportasi diluar hotel.
·         Integrasi horisontal
Strategi yang dijalankan dengan memperluas kegiatan perusahaan ke dalam lokasi geografis yang berbeda atau menambah rentang produk atau jasa. Contoh kebijakan integrasi horisontal, seperti: Gramedia, Inie Pasar baru yang membuka usaha di berbagai wilayah.
Melalui formulasi dan penerapan strategi yang efektif kinerja bisnis dapat ditingkatkan. Namun karena banyaknya berbagai macam bisnis yang berkembang, sehingga penentuan strategi sulit secara rinci untuk diuraikan, mengingat rencana tindakan yang senantiasa berubah. Namun, pada umumnya ada empat unsur utama strategi yang dapat diidentifikasi, antara lain:
·         Sasaran
·         Pemahaman lingkungan
·         Penelitian sumber daya dan kemampuan
·         Penerapan yang efektif

Hal terpenting adalah apabila sebuah bisnis yang sedang berjalan itu memiliki sumber daya dan kemampuan yang unggul dibanding pesaing-pesaingnya, maka sepanjang bisnis itu menggunakan strategi yang mampu memanfaatkan sumber daya dan kemampuan secara efektif, maka bisnis itu akan mempunyai keunggulan bersaing. Kemungkinan mempertahankan keunggulan bersaing itu tergantung pada : tahan lama, dapat ditiru dan kelayakan. Keinginan dari pihak konsumen menentukan kebijakan strategi yang akan diambil, dimana pokok-pokok utama dari strategi ini adalah:
  1. Komitmen akan harga yang rendah dan dengan kualitas yang tinggi
Bertujuan untuk menawarkan suatu kombinasi antara harga dan mutu yang mencerininkan bahwa nilai uang merupakan kriteria yang dominan bagi keputusan konsumen.
  1. Peningkatan efisiensi biaya
Harga yang rendah dan nilai uang menyebabkan peningkatan efisiensi biaya pada semua bidang operasi bisnis. Pada saat seperti ini wirausahawan dituntut mampu melakukan perputaran penjualan yang tinggi dengan biaya operasional yang seminimal mungkin. Cara terbaik yang perlu dilakukan adalah : penyederhanaan operasi, memiliki falsafah manajemen organisasai yang mampu membentuk networking, menyususn rencana tindakan untuk penghematan biaya dan mengintegrasikan produksi dan distribusi dengan penjualan.

4.  Faktor-Faktor Kekuatan Bersaing
            Penelitian yang di lakukan oleh Vickery et.at. (1997), mengacu pada strategi bersaing manufaktur, terdapat empat faktor kekuatan bersaing pada industri mebel antara lain, pengiriman (delivery), nilai (value), fleksibilitas (flexibility), dan inovasi (innovation). Keempat variabel tersebut dijabarkan menjadi 10 variabel manifes antara lain:
1)      Fleksibilitas Produk yaitu kemampuan untuk menangani kesulitan, permintaan yang tidak standar dan memproduksi produk dengan beragam bentuk, pilihan, ukuran / warna.
2)      Fleksibilitas Volume yaitu kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas dengan cepat seperti menambah atau mengurangi produksi dalam rangka merespon perubahan permintaan pelanggan.
3)      Fleksibilitas Proses yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya yang rendah, juga perubahan produk yang bervariasi dapat dilakukan dengan mudah.
4)      Biaya Produk Rendah yaitu kemampuan untuk rneminimasi biaya produksi total.
5)      Pengenalan Produk Baru yaitu kemampuan untuk mengenalkan peningkatan/variasi produk baru secara cepat.
6)      Kecepatan Pengiriman yaitu kemampuan untuk mengurangi waktu antara waktu order dengan waktu sampai pada konsumen
7)      Ketergantungan Pengiriman yaitu kemampuan untuk memastikan jumlah pesanan dan mengantisipasi waktu kedatangan pesanan.
8)      Kualitas (Kesesuaian) yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan performansi standar.
9)      Reliabilitas Produk yaitu kemampuan untuk memaksimalkan waktu kerusakan produk.
10)  Kualitas Design / Inovasi Design yaitu kemampuan untuk menyediakan produk dengan bentuk, model dan karakteristik yang merupakan keunggulan bersaing.
5. Keunggulan Bersaing
Pada mumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing ini secara eksplisit melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan yang ada. Pemikiran dasar dari penciptaan strategi bersaing berawal dari pengembangan formula umum mengenai bagaimana bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian keunggulan bersaing sendiri memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling berhubungan. Pengertian pertama menekankan pada keunggulan atau superior dalam hal sumber daya dan keahlian yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam bidang pemasaran, manufacturing, dan inovasi dapat menjadikannya sebagai sumber-sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Melalui ketiga bidang kompetensi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi sehingga dapat menghasilkan produk laku di pasaran. Sedangkan pengertian kedua menekankan pada keunggulan dalam pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini terkait dengan posisi perusahaan dibandingkan dengan apa pesaingnya. Perusahaan yang terus memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan kinerja tersebut memiliki peluang mencapai posisi persaingan yang baik maka sebenarnya perusahaan telah memiliki modal yang kuat untuk terus bersaing dengan perusahan lain (Meike Supranoto,10 September 2010).
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti, dan harga bersaing. Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan yang memadukan nilai seni dengan selera pelanggan. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga produknya dengan harga umum di pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti keberadaannya langka dalam persaingan yang saat ini dilakukan. Tidak mudah ditiru berarti dapat ditiru dengan tidak sempurna. Sulit digantikan berarti tidak memiliki pengganti yang sama.
                                
6. Strategi Bersaing Bisnis Jasa
Strategi bersaing Bisnis jasa

Michael porter sangat terkenal dengan tiga bentuk strategi bersaing, yaitu overall cost leadership, strategi (differentiation), dan strategi fokus (focus). Berikut ini dijelaskan ketiga strategi ini dan aplikasinya pada bisnis jasa.

1.   Overall cost leadership
Strategi ini mensyaratkan adanya fasilitas yang memungkinkan dilaksanakannya suatu produksi massal, control biaya, termasuk control biaya tetap yang ketat dan penggunaan teknologi yang dapat mengurangi biaya produksi pada tingkat paling rendah. Dengan perhitungan biaya yang lebih rendah, akan memperkuat posisi perusahaan di antara para pesaing, karena pesaing yang kurang efisien akan kalah, sementara perusahaan dengan biaya yang lebih murah akan dapat menahan serangan pesaing.
Untuk bisa menerapkan strategi biaya rendah, biasanya membutuhkan  biaya investasi yang besar, terutama investasi pada barang-barang modal, seperti mesin-mesin dan peralatan-peralatan besar lainnya. Di samping itu, perusahaan harus berani dan agresif dalam menentukan harga jual, strategi-strategi harga lainnya, termasuk kemungkinan risiko menderita kerugian pada saat ingin meningkatkan mangsa pasar. Strategi biaya rendah ini kadang-kadang mengubah secara mendadak kedudukan suatu perusahaan. Sebagai ilustrasi, kita bisa melihat keberhasilan dari Mcdonalds, Wal-Mart. Dan Federal Express yang menggunakan strategi ini. Lebih lanjut, untuk perusahaan-perusahaan jasa lainnya dapat menerapkan strategi biaya rendah dengan cara pendekatan lainnya.

Cost Leadership Strategi PadaTingkat Bisnis
Kriteria Kunci:
         Produk yang terstandarisasi secara relatif
         Features yang dapat diterima oleh banyak pelanggan
         Harga kompetitif terendah

Cost Leadership Strategi PadaTingkat Bisnis
Persyaratan:
Usaha konstan untuk menekan biaya melalui:
1.      Membangun skala fasilitas yang efisien
2.      Kontrol ketat terhadap biaya produksi dan overhead
3.      Minimalisasi biaya penjualan, R&D dan pelayanan
4.      State of the art manufacturing facilities
5.      Monitoring biaya aktivitas yang disediakan oleh outsider
6.      Penyederhanaan Proses
Bagaimana Memperoleh Keuntungan Biaya
1.         Mengubah proses produksi
2.         Change in automation
3.         Jalur distribusi baru
4.         Media iklan baru
5.         Bahan mentah baru
6.         Integrasi ke depan
7.         Integrasi ke belakang
8.         Ubah lokasi terhadap pemasok atau pembeli
Resiko Utama Cost Leadership Strategi pada Tingkat Bisnis
Ø  Perubahan drastis teknologi dapat menghilangkan keunggulan biaya yang anda miliki
Ø  Pesaing dapat mulai belajar Meniru Value Chain
Ø  Fokus pada efisiensi dapat menyebabkan Cost Leader melupakan perubahan preferensi pelanggan
 
2.      Strategi deferensiasi (differentiation)
Hal pokok yang mendasari strategi diferensiasi adalah tersedianya pelayanan, yang menurut penilaian konsumen bersifat unik atau berbeda dengan pelayanan-pelayanan lain yang sejenis. Beberapa pendekatan dalam strategi diferensiasi dapat berbentuk diferensiasi dalam merek, seperti logo McDonalds yang berbentuk bangunan melengkung keemasan atau dalam bidang teknologi, seperti jaringan fiberoptic Spring atau dalam bentuk jaringan penjual, seperti century 21 yang mempunyai jaringan agen property di seluruh dunia. Strategi diferensiasi bukan mengabaikan biaya, tetapi setiap usaha diarahkan untuk mendapatkan konsumen yang loyal. Sebagai ilustrasi, dapat dikatakan bahwa strategi diferensiasi yang dijalankan tidak menimbulkan tambahan biaya, meakipun konsumen mendapat pelayanan yang sama.
Kriteria Kunci:
Ø  Nilai yang disediakan oleh features yang khas dan karakteristik nilai
Ø  Command premium price
Ø  Pelayanan pelanggan yang tinggi
Ø  Kualitas super
Ø  Gengsi atau ekslusifitas
Ø  Inovasi yang sangat cepat
Persyaratan:
Usaha konstan untuk membedakan produk dengan cara:
Ø  Mengembangkan sistem atau proses baru
Ø  Membentuk persepsi lewat iklan
Ø  Fokus pada kualitas
Ø  Memaksimalkan kontribusi SDM dengan turnover yang rendah dan motivasi yang tinggi
Dorongan Diferensiasi
Ø Ciri produk yang khas
Ø Kinerja produk yang khas
Ø Pelayanan istimewa
Ø Teknologi baru
Ø Kualitas input
Ø Keahlian atau pengalaman istimewa
Ø Informasi yang terperinci
Resiko Utama Diferensiasi Strategi Pada Tingkat Bisnis
Ø  Pelanggan dapat memutuskan bahwa biaya “kekhasan” terlalu besar
Ø  Kompetitor dapat belajar bagaimana Meniru Value Chain
Ø  Arti kekhasan tidak lagi dinilai oleh pelanggan
Dasar untuk Segmentasi Pelanggan
Pasar Konsumen
1.  Faktor demografis (usia, penghasilan, jenis kelamin)
2.  Faktor Sosioekonomi (kelas sosial, tahapan dalam siklus kehidupan keluarga)
3.  Faktor Geografis  (budaya, perbedaan wilayah atau negara)
4.  Faktor Psikologis (gaya hidup, kepribadian)
5.  Pola Konsumsi (berat, moderat, dan pengguna ringan)
6.  Faktor Persepsi  (segmentasi manfaat, pemetaan persepsi)
7.  Pola loyalitas merek.
Pasar Industri
1.  Segmen guna akhir (identified by SIC code)
2.  Segmen Produk (berdasar perbedaan teknologi atau ekonomi produksi)
3. Segmen Geografis (ditetapkan berdasar batas antar negara atau perbedaan regional dalam region)
4.  Segmen faktor pembelian yang seragam (lintas produk/pasar dan segmen geografis)
5.  Segmen ukuran pelanggan


3.      Strategi fokus (focus)
Strategi fokus didasarkan kepada ide untuk melayani suatu target konsumen yang mempunyai kebutuhan yang sangat spesifik. Segmennya bisa saja sekelompok target konsumen tertentu, seperti yang dilakukan oleh USA yang khusus melayani asuransi perwira-perwira militer atau jasa khusus, seperti rumah sakit Shouldice yang khusus melayani operasi hernia, atau apa yang dilakukan oleh Federal Express, yang melayani paket pengiriman 24 jam.
Strategi fokus ini didasarkan pada suatu anggapan, bahwa perusahaan yang memfokuskan seluruh rancangannya untuk kelompok konsumen tertentu akan lebih efektif dan lebih efisien daripada perusahaan yang mencoba melayani seluruh jenis konsumen. Dengan memahami secara khusus apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, maka perusahaan akan lebih berhasil dari perusahaan lain yang tidak mempelajarinya secara khusus. Strategi fokus sebetulnya merupakan aplikasi dari dua strategi lainnya, yaitu strategi biaya rendah dan strategi diferensiasi pada segmen pasar tertentu.

Strategi pada tingkat bisnis yang terfokus melibatkan pendekatan dasar yang sama sebagai strategi pasar yang luas. 
Sehingga, terdapat peluang karena:
1.      Perusahaan besar mengabaikan celah kecil yang ada
2.      Perusahaan kekuarangan sumber daya untuk bersaing dalam industri
3.      Mampu melayani segmen pasar yang sempit secara lebih efisien dari pada kompetitor dalam industri
4.      Fokus memungkinkan anda untuk mengarahkan sumber daya kepada aktivitas value chain tertentu untuk membangun keunggulan kompetitif

Resiko Utama yang berkaiatan dengan Strategi Focused Differentiation
1.      Perusahaan “tidak terfokus” karena kompetitor
2.      Kompetitor Besar membidik celah kecil pasar yang anda layani
3.      Preferensi niche market dapat berubah untuk menandingi pasar yang luas

BAB III
PENUTUP

1.        KESIMPULAN

Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian para wirausaha dituntut untuk meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
Strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini
Ada banyak strategi dalam bersaing diantaranya: strategi bagi pemimpin pasar, bagi yang bukan pemimpin pasar dan strategi lainnya. Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama, perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi. 
Menerapkan strategi secara tepat akan berdampak pada kemampuan mereka (wirausaha) untuk bersaing dengan usaha lain serta dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan dengan cara mengembangkan inovasi produknya. Dengan terus menjaga dan mengembangkan sumber keunggulan bersaingnya maka kelangsungan usaha tersebut akan tetap terjaga.
2.       Saran
Tingginya tingkat persaingan yang ada harus dapat menjadi peluang bagi usaha kecil dan kewirausahaan oleh karena itu para wirausaha tidak hanya berfokus pada strategi inovasi dan menjalin kemitraan seperti yang telah dibahas sebelumnya, tetapi strategi yang sangat penting juga yaitu memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan kinerja. 

thanks atas kunjungan ny ;) ,, semoga bermanfaat

1 komentar:

  1. Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www,SmsQQ,com

    Keunggulan dari smsqq adalah
    *Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
    *Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
    *Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
    *Bonus Setiap Hari Dibagikan
    *Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
    *Bonus referral 10% + 10%
    *Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
    *Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )

    Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66

    Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    BalasHapus