BAB I
MANAJEMEN KEUANGAN
- Definisi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji
dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan
mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana
dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit bagi para
pemegang saham dan sustainability
(keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.
·
Fungsi
dan Tujuan Manajemen Keuangan
Ilmu manajemen keuangan berfungsi sebagai pedoman bagi manajer
perusahaan dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan. Artinya
seorang manajer keuangan boleh melakukan terobosan dan kretivitas berfikir, akan tetapi semua itu tetap tidak
mengesampingkan kaidah-kaidah ilmu MK
yang berlaku .
Dengan memahami ilmu manajemen keuangan secara baik diharapkan
seorang berbagai pihak baik yang berada di posisi marketing, produksi,
personalia dan keuangan aka mampu menempatkan setiap keputusan secara jauh
lebih bijaksana.
• Tujuan
Manajemen Keuangan
Ada beberapa tujuan dari manajemen keuangan,
yaitu;
a. Memaksimumkan nilai perusahaan.
b. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan
yang selalu terkendali
c. Memperkecil risiko perusahaan di masa
sekarang dan yang akan
datang.
Dari tiga tujuan ini yang paling utama adalah yang pertama yaitu
memaksimumkan nilai perusahaan. Pemahaman memaksimumkan nilai perusahaan adalah
bagaimana pihak manajemen perusahaan mampu
memberikan nilai yang maksimum pada saat perusahaan tersebut masuk ke pasar.
·
Karir
sebagai manajer keuangan
Seorang manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang lebih
kompleks terutama ia bertugas untuk menjamin kondisi keuangan perusahaan selalu
berada dalam keadaan sehat.
Keputusan menolak atau menerima sangat memungkinkan diputuskan
dengan berbagai alasan dan pandangan yang mendalam. Jika keputusan sudah dibuat
maka risiko harus siap ditanggung.
Keputusan yang dianggap hari ini tepat menjadi tidak tepat, pada
saat perubahan kondisi mikro dan makro ekonomi terjadi. Kasus krisis moneter,
jatuhnya nilai tukar mata uang domestik dibandingkan dengan mata uang asing,
inflasi yang tinggi, dan
berbagai kasus eksternal lainnya yang terjadi di perusahaan.
oleh karena itu, untuk menjadi seorang manajer keuangan yang cakap,
dibutuhkan memiliki latar belakang keilmuan yang maksimal. Serta untuk saat ini
harus memiliki berbagai sertifikat dalam bidang keuangan. Termasuk kepemilikan
pengalaman (experience) yang membuatnya tertempa sebagai orang yang
mampu menyelamatkan dan mempertahankan perusahaan dalam berbagai kondisi.
• Sejarah
perkembangan manajemen keuangan
Perkembangan ilmu manajemen keuangan saat ini begitu dinamis. Ini
terjadi seiring dengan tingginya aktivitas bisnis dan tata kehidupan manusia di
era globalisasi saat ini.
Pengkajian ilmu manajemen keuangan saat ini semakin komprehensif.
Ini ditandai oleh berbagai kasus yang melanda dan mengguncang struktur keuangan
setiap perusahaan. Seperti krisis ekonomi tahun 1930-an, hingga kondisi pasca
perang dunia kedua bahkan pada pasca krisis moneter tahun 1997 yang melanda
berbagai negara di dunia khususnya di kawasan Asia telah benar-benar
menempatkan kajian dan ilmu manajemen keuangan benar-benar diminati dengan
dalam.
kondisi ini menyebabkan berbagai pembahasan tentang ilmu manajemen
keuangan menjadi begitu menarik bagi para manajer, birokrat dan tidak
terkecuali para akademisi serta peneliti umumnya.
• Perencanaan
keuangan
Perencanaan keuangan memberikan
panduan bagi perubahan dan pertumbuhan yang terjadi di dalam perusahaan.
Dimana salah satu tujuan perencanaan keuangan untuk memberikan ar
ah perubahan dan perkembangan perusahaan secara berkelanjutan. Jika
suatu perusahaan berkeinginan untuk menciptakan perubahan yang bersifat
berkelanjutan maka artinya perencanaan keuangan perusahaan bersifat jangka
panjang. Namun jika ingin mengejar profit jangka pendek maka perencanaan
perusahaan bersifat jangka pendek. Namun harus diingat perencanaan yang baik
adalah perencanaan yang bersifat jangka panjang. Suatu perencanaan keuangan
yang dibuat dalam periode jangka panjang bertujuan untuk memastikan suatu
perusahaan bisa mengkonsep stabilitas penjualan, ekspansi, serta inovasi
produk secara sustainable.
- · Perencanaan keuangan dan keputusan investasi
Efisiensi dan efektivitas merupakan base thinking
manajer keuangan dalam menciptakan suatu perencanaan keuangan yang eksplisit.
Beberapa unsur-unsur dasar dari kebijakan keuangan
perusahaan yang dapat menentukan perencanaan keuangan ekplisit oleh manajer
keuangan sbb;
1. perusahaan membutuhkan investasi pada aset-aset baru; unsur ini akan
timbul dari peluang-peluang investasi yang dipilih untuk dilaksanakan
perusahaan, dan merupakan hasil dari keputusan penganggaran modal perusahaan.
2. tingkat pengungkitan keuangan yang
dipilih untuk dipergunakan perusahaan; hal ini akan menentukan jumlah
pinjaman yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai investasinya pada
aset riil. Hal ini adalah kebijakan struktur modal perusahaan.
3. jumlah kas yang dirasakan perusahaan
perlu dan layak untuk dibayarkan kepada para pemegang saham; ini adalah
kebijakan deviden perusahaan.
4. jumlah likuiditas dan modal kerja yang
dibutuhkan perusahaan dalam operasi sehari-hari; ini adalah keputusan modal
kerja bersih perusahaan.
• Kondisi
perencanaan keuangan
Dalam
pembuatan perencanaan keuangan harus dipikirkan
kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di kemudian hari. Secara umum ada
tiga kondisi yang harus diantisipasi dalam pembuatan perencanaan keuangan
yaitu;
a.
kondisi buruk
Dalam
kondisi buruk ini suatu rencana bisnis harus dibuatkan asumsi
asumsi
dalam rangka mengantisipasi jika kondisi seperti itu akan
terjadi.
b.
Kondisi normal atau biasa
Pada
kondisi normal perusahaan diminta membuat rencana keuang
an
dengan asumsi-asumsi dalam kondisi normal
akan tetapi tetap’
menempatkan analisa kehati-hatian jika suatu
saat terjadi kondisi
buruk.
c.
Kondisi baik atau bertumbuh
Pada
kondisi ini dunia bisnis berkembang dengan baik karena setiap perencanaan
bisnis dapat dijalankan dengan baik. Pada konteks ini masing-masing divisi akan
diminta untuk membuat kasus berdasarkan asumsi-asumsi yang optimistis. Kasus
ini dapat melibatkan produk-produk dan ekspansi baru dan kemudian akan merinci
pendanaan yang dibutuhkan untuk mendanai ekspansi tersebut.
• Model
perencanaan keuangan
Masing-masing model perencanaan keuangan memiliki
kompleksitas yang bervariasi, tetapi
hampir semuanya akan memiliki unsur-unsur di bawah ini;
a. Ramalan
penjualan. Hampir semua rencana
keuangan meminta
adanya ramalan
penjualan yang diberikan secara eksternal.
b. Laporan pro
forma. Sebuah rencana keuangan akan memiliki
ramalan neraca, laporan laba rugi, dan
laporan arus kas.
c. Persyaratan aset. Suatu
rencana keuangan akan menguraikan pro
yeksi belanja modal.
d. Persyaratan keuangan. Suatu rencana keuangan
akan memuat satu
bagian tentang ketentuan
pendanaan yang dibutuhkan. Bagian ini
hendaknya mendiskusikan
masalah kebijakan dividen dan kebijakan
utang.
e. Penyeimbang (Plug). Setelah perusahaan
memiliki ramalan penjualan
dan estimasi mengenai
belanja aset yang dibutuhkan sejumlah penda
naan baru karena proyeksi
total aset akan melebihi proyeksi total ke
wajiban dan ekuitas. Atau
dengan kata lain, neraca telah tidak seim-
bang lagi.
f. Asumsi-asumsi perekonomian. Rencana tersebut
akan harus menyata
kan secara eksplisit
lingkungan perekonomian dimana perusahaan ber
harap akan berada
sepanjang umur rencana.
• Tujuan perencanaan dan pengendalian keuangan
a. Suatu perencanaan dan pengendalian keuangan disusun
serta di
konsep dengan tujuan untuk
memperkecil risiko yang akan terjadi
di kemudian hari, termasuk
meminimalisir berbagai biaya yang diang
gap tidak efisien yang mungkin timbul
selama proses pekerjaan ber
langsung.
b.
Suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang dibuat harus
didasarka atas konsep target-target atau
prioritas-prioritas yang ingin
dibangun.
c.
Suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang dikonsep secara
baik serta dijalankan dengan benar mampu
memberi keyakinan kepa
da para stakeholders kepada
perusahaan.
d.
Suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik mampu
memberikan kekuatan deteksi kepada
berbagai peristiwa yang terja
di dimana peristiwa tersebut dirasakan
berbeda dari biasanya dan
dan
akhirnya konsep pencegahan dapat diterapkan.
• Time Schedule
Time schedule adalah jangka waktu yang
dibuat untuk melaksanakan suatu rencana pekerjaan secara sistematis dan terjadwal.
Ada 3 (tiga) tujuan umum pembuatan time schedule yang dilakukan oleh
seorang manajer keuangan ;
a. Memberi arah pekerjaan
secara lebih terfokus, dan mengedepankan penyelesaian pekerjaan berdasarkan
skala prioritas.
b. Diharapkan setiap
pekerjaan dapat terselesaikan secara terjadwal. Sehingga ini memungkinkan
terwujudkan konsep efektivitas dan efisiensi.
c. Dengan kualitas time
schedule yang sempurna dan disusun dengan konsep manajemen keuangan modern
serta dengan mengedepankan prudential
principle (prinsip kehati-hatian) diharapkan setiap pekerjaan dapat
terselesaikan dengan standar kualitas
yang dapat di pertanggungjawabkan
• Contigency plan
Contigency plan adalah rencana
cadangan yang dibuat untuk mengantisipasi kemungkinan dari gagalnya rencana inti.
Contigency plan dalam perspektif keuangan dapat diputuskan dalam bentuk
memiliki cadangan (reserve) aset yang bersifat dapat dipergunakan
sewaktu-waktu.
Cadangan aset tersebut bisa tersimpan dan tercatat dalam
neraca di bagian aktiva, baik current asset maupun non current asset.
Dalam aktivitas bisnis ada banyak kejadian
yang tidak terduga apalagi jika perusahaan tersebut berskala
internasional (international trade).
Maka dalam kategori ini perusahaan memiliki konsep contigency
plan dengan menempatkan cadangan mata uang asing sesuai dengan jenis dan
kebutuhannya.
BAB II
NILAI
WAKTU TERHADAPUANG
(TIME
VALUE OF MONEY)
·
Definisi
Uang
Uang
adalah satuan nilai yang dijadikan sebagai alat transaksi dalam setiap
pembayaran di masyarakat, dimana pada uang tersebut tercantum nilai nominal,
penerbit serta ketentuan lainnya.
- Fungsi uang selain sebagai alat transaksi
a. sebagai kekayaan dan status. Mereka yang
memiliki jumlah uang yang banyak akan menggambarkan kemakmuran finansial yang
lebih tinggi.
b. sebagai alat pengumpul kekayaan. Uang saat
ini dapat dipakai untuk membeli berbagai kebutuhan dan keperluan baik dalam
bentuk barang maupun jasa. Cth ; rumah, tanah, mobil, dsb.
c. sebagai media untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan. Contohnya untuk membayar utang, membayar uang kerja lembur, dsb.
d. sebagai barang. Pemahaman uang dilihat
sebagai barang telah mulai dikenal secara umum dalam masyarakat sejak pasca
Perang Dunia II Amerika menerbitkan mata uang dollar-nya karena dollar dianggap
memiliki nilai yang stabil di pasaran. Peredaran mata uang dollar bukan hanya
di Amerika saja tapi sudah seluruh dunia, lebih jauh dollar sudah dianggap
sebagai barang yang diperjual belikan untuk mengambil keuntungan dari selisih
nilai jual.
- Jenis Uang
uang
terbagi menjadi dua yaitu uang kartal dan uang giral.
a. uang kartal ada dua bentuk yaitu
kertas dan logam. Uang yang terbuat dari kertas biasa disebut dengan uang utama
dan yang terbuat dari logam adalah biasa disebut dengan uang pembantu.
b. adapun uang
giral adalah dapat berbentuk cek, bilyet giro, dan sejenisnya.
Bahwasanya pada suatu negara yang mana lebih
banyak beredar uang giral maka itu semakin menunjukkan perekonomian tersebut
adalah lebih dinamis dan angka transaksi yang terlibat disana juga semakin
tinggi.
Namun pada negara
dengan penggunaan uang kartal masih lebih tinggi dari uang giral maka negara
tersebut angka transaksi finansialnya masih rendah dibandingkan negara yang
yang lebih dominan mempergunakan uang giral.
•
Definisi Bunga dan Jenis Bunga
setiap
orang yang menginvestasikan uang yang dimilikinya maka ia akan memperhatikan nilai uang
tersebut pada saat jatuh temponya dengan imbalan yang telah disepakati , dan
ini dapat dihitung secara keuangan. Menurut Walter Nicholson (1995:334) Bunga
adalah pembayaran (payment)
untuk nilai waktu dari uang. Secara umum suku bunga pinjaman
dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
a. Bunga Flat
pada sistem ini, jumlah pembayaran utang
pokok dan bunga kredit
besarnya sama tiap bulan. Bunga ini diperuntukkan
kredit jangka
pendek seperti kredit kendaraan dan KTA
(Kredit Tanpa Agunan).
Suku bunga dihitung dari prosentase bunga
dikalikan pokok pinjaman
awal. Misal, anda berhutang Rp. 100.000.000
dengan bunga flat 12%
per tahun, maka setiap bulan bunganya
adalah Rp. 1.000.000.
Rumus bunga tetap :
Bunga per bulan = Jumlah
pinjaman x Suku bunga per tahun/12
Total Bunga = Jumlah
pinjaman x (Suku bunga per tahun/12) x lama me
minjam dalam bulan
b. Bunga Efektif
Dalam kredit dengan bunga efektif atau
kadang disebut sliding rate.
perhitungan bunganya
dilakukan pada setiap akhir periode angsuran.
bunga
kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulannya.
Bunga
dihitung berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar. Jadi bunga perbulan akan
berubah-ubah berdasar nilai pokok yang masih terhutang. Misal, anda berhutang
Rp. 100.000.000 dengan bunga efektif 12%, dengan cicilan pokok Rp.
10.000.000/bulan, maka :
Bulan ke
1 bunganya 1% x Rp. 100.000.000 = Rp. 1.000.000
Bulan ke
2 bunganya 1% x Rp. 90.000.000 =
Rp. 900.000
Bulan ke
3 bunganya 1% x Rp. 80.000.000 =
Rp. 800.000
dan
seterusnya..
Rumus
Bunga Efektif
Bunga per bulan = Saldo akhir periode x suku bunga
pertahun/12
c. Suku Bunga Anuitas
kredit
bunga anuitas adalah modifikasi dari perhitungan bunga efektif.
Besarnya anuitas adalah besarnya angsuran ditambah dengan bunga
yang
Diperhitungkan.
Anuitas =
Angsuran + Bunga
Untuk menghitung besarnya anuitas digunakan
pula rumus sbb :
A= i M (1+i)ⁿ
(1+i)ⁿ-1
Ket : A =
Besar Anuitas
M = Besar pinjaman
I =
Suku bunga dalam %
n = Banyaknya anuitas
Misal : Andra meminjam uang dari Bank sebesar Rp. 50.000.000.
pembayaran dilakukan dengan cara anuitas selama 2 tahun yang pembayarannya
setiap 6 bulan. Bunga yang ditetapkan 24% pertahun. Hitunglah besarnya Anuitas
!
Diketahui : M = Rp.
50.000.000
i =
24% per tahun = 12% per 6 bulan (semester)
n = 2 tahun = 4 semester
Rumus : A = 0,12x50.000.000 x (1+0,12)
(1+0,12)-1
A = 6.000.000 x 1,57351936
1,57351936-1
A = 6.000.000 x 1,57351936
0,57351936
A = Rp. 16.461.721,82 dibulatkan menjadi
Rp. 16.461.700
d.
Suku Bunga Mengambang
Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan
mengikuti naik turunnya suku bunga pasar. Jika suku bunga naik maka bunga
kredit juga akan naik demikian pula sebaliknya.
•
Bentuk –
Bentuk Perhitungan Bunga Uang
a. Nilai Uang Masa Depan (Future Value)
Perhitungan secara Future Value adalah
perhitungan uang yang dimi-
liki saat ini dan diinvestasikan dengan
penetapan bunga sehingga
mengalami proses bunga berbunga (compounding)
sehingga nilai akan
berubah pada masa yang akan datang.
Rumus
perhitungannya sbb : Pn = Po (1+i)
ⁿ
Keterangan : Pn = Future Value/nilai
uang masa depan periode ke n
Po
= Original Principal/pokok pinjaman
i
= suku bunga
n
= compounding/periode penggandaan
Contoh
soal : Seorang pengusaha memiliki dana sebanyak Rp. 500.000.000
dan menginvestasikan
dana tersebut selama 2 tahun dengan tingkat bunga adalah 9%. Maka
perhitungannya adalah :
Maka
perhitungannya adalah :
Pn = Po(1+i)ⁿ
P2
= 500.000.000 (1+0,09)²
=
500.000.000 (1,188)
= Rp. 594.000.000,-
b. Nilai Sekarang (Present Value)
Perhitungan
secara present value adalah melakukan perhitungan nilai
sekarang dari sejumlah uang yang akan
dibayar pada masa yang akan
datang, atau menghitung nilai masa yang
akan datang dengan keharus
an berapa jumlah dana yang harus kita
sediakan pada saat ini.
Rumus untuk menghitung Present Value
sbb :
Po = Pn
(1+i)ⁿ
Contoh soal : Seorang pebisnis menginginkan
uangnya setelah tahun ke 5 adalah sebesar Rp. 4.500.000,00 dengan bunga adalah
11%.
Jawab : Po = Pn
(1+i)ⁿ
P5 = 4.500.000 = 4.500.000
= Rp. 2.670.623, 145
(1+0,11)
1,685
Dari contoh soal diatas dapat dipahami bahwa uang sebesar
Rp. 2.670.600 yang dimiliki oleh pebisnis tersebut jika menyimpannya di bank
dengan suku bunga 11% pertahunnya, jumlah pada akhirnya di tahun ke 5 adalah
akan menjadi sebesar Rp. 4.500.000,00.
c.
Anuitas (Annuity)
Anuitas merupakan
serangkaian pembayaran dalam jumlah sama
yang dilakukan pada
interval waktu yang sama. Contoh anuitas ada
lah seperti pembayaran
bunga deposito, bunga obligasi, cicilan kredit
barang.
•
Dalam perhitungan anuitas dapat dibagi menjadi dua yakni
perhitungan anuitas di depan priode dan anuitas ending period :
Rumus untuk menghitung pembayaran anuitas di depan
periode adalah
- n = number of periods
- FVAn = future value annuitas n periods
- r = interest rate per period
- A = pembayaran annuitas
Contoh soal :
Seorang Manajer
Investasi melakukan investasi sebesar Rp. 1 juta setiap
tahun dengan tingkat
bunga 12% yang dibayar awal tahun.
Berapa future value annuitas dari Manajer Investasi pada tahun ke-20?
(1 + 0,12)21 - (1 +0,12)
FVA20 = 1 juta x 0,12
=
1 juta x {9.6838 / 0,12}
=
1 juta x 80,6987
=
Rp. 80.698.700,-
Menghitung pembayaran Anuitas – ending period:
FVAn
= (1+i)ⁿ-1 x A
i
Contoh soal : Seorang
Manajer Investasi melakukan investasi sebesar Rp. 1 juta setiap tahun dengan
tingkat bunga 12%. Berapa future value
annuitas dari Manajer Investasi pada tahun ke-20?
(1 + 0,12)20
-1
FVA20 = 1 juta x 0.12
=
1 juta x {8,6463 / 0,12}
=
1 juta x 72,0524
=
Rp. 72.052.400,-
•
Amortisasi
perhitungan secara amortisasi umumnya lebih ditempatkan
pada perhitungan utang, yaitu dimana perhitungan utang untuk dibayar kembali
dalam jumlah yang sama yang dilakukan secara periodik dari waktu ke waktu.
aplikasi penggunaan dari perhitungan amortisasi ini
adalah misalnya untuk pembayaran pinjaman kredit mobil dan juga pinjaman dengan
jaminan hipotek atau (mortgage loan).
Rumus untuk menghitung anuitas yang akan datang adalah :
PV
A = (1- (1+i) ⁿ)
i
Contoh
soal : sebuah perusahaan dapat meminjam dari bank
sebesar Rp. 120.000.000,- selama 12 tahun. Pinjaman tersebut dapat dilunasi
secara angsuran dengan tingkat suku bunga sebesar 15%. Berapa Anuitasnya!
•
Amortisasi
PV
A = (1- (1+i) ⁿ)
i
120.000.000,-
A
= (1- (1+0,15) ¹²
0,15
A =
Rp. 22.137.693,13
Interpretasi : maka besarnya anguran pelunasan pinjaman
perusahaan kepada bank setiap tahunnya secara periodik sebesar Rp. 22.137.600
selama 12 tahun dengan bunga 15%.
Latihan Soal
- Seorang karyawan swasta menyisihkan sebagian gajinya untuk diinvestasikan pada sebuah usaha fotocopy selama 5 tahun dengan jumlah uang yg dimilikinya sebesar Rp. 68.000.000- dengan tingkat suku bunga pertahun 11%. Hitunglah future value-nya !
- Harga sepeda motor 3 tahun mendatang sebesar Rp. 25.000.000,-. Tingkat bunga rata-rata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Nico saat ini agar dapat membelinya 3 tahun mendatang !
- Pada tanggal 7 Maret 2010 PT Jaya Karya mendapatkan pinjaman investasi dari Bank ABC senilai Rp. 90.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24% pa. Hitunglah cicilan setiap bulannya jika dihitung dengan metode flat dan sliding rate !
( jawaban ny di kerjain sendiri ya sobat BK ;)
)
BAB III
MANAJEMEN
MODAL KERJA
·
Definisi
Modal Kerja
Adalah
investasi perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek berupa-kas, bank,
sekuritas, piutang, persediaan dan aktiva lancar lainnya
Atau dengan kata
lain modal kerja merupakan suatu ukuran likuiditas atas aktiva-aktiva lancar
yang dimiliki perusahaan untuk membiayai operasi sehari-hari sehingga
operasional perusahaan menjadi lebih lancar serta tujuan akhir perusahaan untuk
menghasilkan laba akan tercapai.
·
Kebijakan
Modal Kerja
Adalah
keputusan-keputusan kebijakan dasar yang berhubungan dengan (1) tingkat sasaran
untuk masing-masing kategori aktiva lancar dan (2) bagaimana aktiva lancar
tersebut akan didanai.
Kebijakan modal
kerja melibatkan dua pertanyaan dasar :
(1)
Berapakah jumlah aktiva lancar yang layak untuk dimiliki perusahaan, baik
secara total maupun untuk masing-masing akun yang spesifik, dan
(2)
Bagaimana sebaiknya aktiva lancar didanai ?
Dari dua
pertanyaan dasar diatas dapat ditafsirkan bahwa kebijakan modal kerja bersifat
sangat hati-hati (prudent). Artinya jika pihak manajer bertindak gegabah
dengan menempatkan dana yang terlalu besar pada salah satu akun atau sebaliknya
terlalu kecil maka dampaknya akan menganggu stabilitas keuangan perusahaan.
•
Jenis – Jenis Modal Kerja
Menurut
W.B. Taylor yang dikutip oleh Bambang Riyanto (1998:61) menggolongkan
jenis-jenis modal kerja dalam dua bagian yaitu:
a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang harus ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan
fungsinya , untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja ini dibedakan dalam:
1. Modal kerja primer (Primary working
capital)
yaitu
jumlah modal kerja minimal yang harus ada pada perusahaan agar dapat terus
beroperasi.
2. Modal kerja normal (Normal working
capital)
yaitu
jumlah modal kerja yang harus ada dalam perusahaan agar dapat beroperasi dalam
kapasitas normal.
b. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)
Yaitu modal kerja
yang selalu berubah proporsional dengan perubahan kapasitas produksi. Modal
kerja ini terdiri dari:
1. Modal kerja
musiman (Seasonal Working Capital)
yaitu
modal kerja yang berubah sesuai perubahan musim/permintaan. Misal permintaan yang besar pada waktu hari
raya.
2.Modal kerja siklis (Cyclical Working
Capital)
yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah
akibat fluktuasi konjungtur.
3.Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
yaitu
modal kerja yang berubah sesuai dengan keadaan yang terjadi di luar kemampuan
perusahaan. (misalnya, adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan
ekonomi yang mendadak).
•
Sumber Modal Kerja
Suatu
perusahaan membutuhkan dana operasional untuk selalu mendanai kebutuhan
operasional perusahaan. Kebutuhan dana tersebut bersumber dari modal kerja, dan
sumber modal kerja bersumber dari penurunan jumlah aktiva dan kenaikan passiva.
Berikut Sumber modal kerja yaitu :
a. Hasil
operasi perusahaan.
b. Keuntungan
penjualan surat-surat berharga.
c.
Penjualan saham, obligasi, aktiva tetap
d. Memperoleh
pinjaman, dana hibah dan sumber lainnya.
•
Perputaran Modal Kerja (Working Capital
Turnover)
Perputaran
modal kerja yaitu rasio yang memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja
dalam pencapaian penjualan. Bagi suatu perusahaan uang yang sudah dikeluarkan
dan dipakai untuk modal kerja diharapkan dapat kembali lagi. Dan bagi
perusahaan, menganut konsep turnover yang efektif. Artinya dana yang
dikeluarkan tersebut diharapkan mengalami perputaran secara efektif dan kembali
memberi pemasukan dana yang bersumber dari penjualan untuk menutupi setiap
modal kerja yang telah dikeluarkan tersebut.
Oleh karena
itu, dalam manajemen keuangan perusahaan dapat dilihat secara pendekatan
teknikal, yang dikenal dengan 2 (dua) istilah, yaitu :
•
Pertama profit area, dan
•
Kedua non profit/loss area.
Dimana batas dari kedua area ini adalah batas garis modal kerja
yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat
pada gambar di bawah ini.
Ket :
Garis 2 : Line of working capital Garis biru : Line of cash flow
Area 0-1 (jutaan rupiah) : Loss Area
Area 2-4 (jutaan rupiah) : Profit Area
Disisi
lain menurut Bambang Riyanto (2001:353) mengatakan, ”besar kecilnya kebutuhan
modal kerja terutama bergantung kepada 2 faktor yaitu :
1. kebutuhan perputaran atau periode terikatnya modal
kerja, dan
2. pengeluaran kas rata-rata setiap harinya.
Artinya disini jelas jika dalam menganalisis besar
kecilnya kebutuhan modal kerja dilihat dari segi bagaimana kondisi turnover
dari modal kerja tersebut dan juga melihat pada kondisi pengeluaran kas setiap
harinya.
Ada yang harus diingat bahwa kondisi turnover atau
perputaran tersebut sangat tergantung pada ukuran besar kecilnya aktivitas
bisnis yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Semakin besar aktivitas bisnis
suatu perusahaan maka semakin besar turnover yang dimiliki perusahaan
tersebut begitu juga sebaliknya.
• Konsep
Modal Kerja
Menurut Bambang Riyanto (2001:57), ada tiga konsep
modal kerja, yaitu konsep kuantitatif, konsep kualitatif dan fungsional.
a. konsep kuantitatif
Modal
kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan elemen aktiva lancar, sehingga
disebut modal kerja bruto, karena tidak memperhatikan utang jangka pendeknya.
Misal : kas, efek, piutang dan persediaan.
b. konsep kualitatif
Modal kerja dalam konsep ini adalah semua
elemen aktiva lancar dikurangi seluruh utang jangka pendek yang harus dibayar
perusahaan. Atau dinamakan modal kerja neto.
c. Konsep Fungsional
Modal
kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan perusahaan dalam mencapai
laba. Misal : kas, piutang dagang, persediaan barang dagangan, penyusutan
mesin, penyusutan bangunan dan gedung, sedangkan efek baru menjadi modal kerja
jika sudah terjual.
·
Rumus
Tingkat Perputaran Modal Kerja
tingkat
perputaran (turnover rate) modal kerja atau aktiva lancar dapat
dihitung
dari neraca dan income statement pada suatu saat tertentu, dengan cara
sebagai berikut :
Current Assets
Turnover = Net Sales atau Net Sales
Current Assets Average Current Assets
dan Average Current Assets = C.A.
Permulaan + C.A. Akhir tahun
2
LATIHAN SOAL
- PT Semesta Otomotif adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif. Saat ini perusahaan sedang memikirkan untuk melakukan ekspansi bisnis dan membutuhkan dana dengan penambahan utang dalam bentuk dollar Amerika. Manajer keuangan ditugaskan untuk menganalisis dan memberikan rekomendasinya. Adapun komposisi ringkas neraca pada akhir tahun 2010 adalah sbb;
Balance Sheet
December, 31 2010
Debet Credit
Current assets $ 9.700.000 Current liabilities
$ 7.640.000
Fixed assets
$ 20.500.000 Long term debt $ 22.560.000
Total assets $ 30.200.000 Total liabilities $ 30.200.000
Berdasarkan data diatas
maka,
• Lakukan perhitungan,
1.
profit on total assets (rate of return)
2.
financing cost
3.
current ratio
4. kemudian ditentukan bahwa
jika rate of return on current assets adalah 6%, rate of return on
fixed asstes adalah 22%, cost of current liabilities adalah 11% dan long
term debt adalah 15%.
•
Selanjutnya dalam
keputusan pemenuhan dana tersebut, ada dua alternatif sumber yaitu internal dan
eksternal, artinya perusahaan ingin menurunkan net working capital-nya.
Sumber internal diambil dari current asset dan ekternal diambil dari current
liabilties, dan itu ditetapkan kebutuhan dana sebesar $ 3.200.000.
•
Dan berikan rekomendasinya
BAB IV
MANAJEMEN
KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK
·
Definisi
Kas
Adalah
kepemilikan uang dalam bentuk tunai/kas. Kas kemudian dibagi menjadi 2 (dua)
yaitu;
a. Cash in bank artinya uang kas yang
disimpan di bank yang suatu saat dapat ditarik untuk dipergunakan sesuai dengan
kebutuhannya.
b.
Cash in company artinya uang kas yang disimpan di brankas perusahaan yang
bisa kapan saja diambil. Uang kas yang disimpan di brankas perusahaan biasanya
disimpan untuk dipergunakan pada kebutuhan sehari-hari/routinely needs.
·
Motif
Memegang Kas
Secara
umum ada 3 (tiga) alasan suatu perusahaan harus memiliki ketersediaan kas dalam
jumlah yang selalu mencukupi yaitu;
a. Untuk
transaksi. Aktivitas transaksi perusahaan cenderung selalu besar, sehingga
semakin tinggi perputaran kas suatu perusahaan maka semakin tinggi juga
kebutuhan
b. Sebagai cadangan (reserve). Keputusan
reserve dilakukan dalam rangka mengantisipasi pihak perusahaan jika
sewaktu-waktu kondisi ekonomi berlangsung secara tidak sesuai
c. Motif spekulasi. Motif spekulasi dimasukkan
untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau mengantisipasi kas dalam bentuk
investasi yang sangat likuid.
•
Aliran Kas
Aliran
kas dalam perusahaan terbagi menjadi 2 (dua);
1. Aliran kas masuk (inflow)
2. Aliran kas keluar (outflow)
Kemudian
Aliran kas ada yang kontinyu dan yang tidak kontinyu (intermittent).
Manajemen
kas yang efektif meliputi manajemen arus kas masuk dan arus kas keluar secara
baik, yang meliputi;
a. Menyinkronkan arus kas,
b. Menggunakan ambang,
c. Mempercepat penerimaan,
d. Mendapatkan ketersediaan dana ke tempat yang
membutuhkan dan,
e. Mengendalikan pengeluaran.
•
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya
Persediaan Kas
Posisi
kas perusahaan yang dilaporkan pada neraca
akan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk hal-hal berikut ini:
a. Arus kas. Jika hal-hal
lain dianggap konstan , arus kas positif akan mengarah pada lebih banyak kas di dalam bank.
b. Perubahan dalam modal
kerja. Peningkatan dalam aktiva lancar di luar kas, seperti persediaan dan piutang
akan mengurangi kas, sedangkan Pengurangan akun-akun ini akan
meningkatkan kas.
c. Aktiva tetap. Jika sebuah perusahaan berinvestasi pada aktiva
tetap, hal ini akan mengurangi posisi kasnya. Di sisi lain, penjualan dari
aktiva tetap akan meningkatkan kas.
d. Transaksi sekuritas dan pembayaran dividen. Jika sebuah
perusahaan menerbitkan saham atau obligasi selama tahun berjalan, dana yang
dikumpulkan akan meningkatkan posisi kasnya.
Setiap kondisi yang terjadi pada penggunaan kas di sebuah perusahaan
akan tercatat dan dilaporkan pada cash flow statement (Laporan
Arus Kas).
•
Berbagai Jenis Model Saldo Kas
1. Model Persediaan (Model
Baumol)
William
Baumol mengidentifikasikan bahwa kebutuhan akan kas dalam perusahaan mirip
dengan pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi,
perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada
kesempatan investasi yang lain yang lebih menguntungkan.
2. Model Miller dan Orr
Miller dan Orr
mengasumsikan bahwa aliran kas masuk dan keluar tidak konstan (berfluktuasi).
Miller dan Orr menentukan batas pengendalian serta saldo kas yang ditargetkan.
Asumsi Miller dan
Orr;
a. Aliran kas harian random dan sulit diramalkan
b. Tren musiman dan siklis tidak dipertimbangkan
c. Biaya pembelian dan penjualan sekuritas tetap
d. Tingkat suku bunga tidak berubah.
3. Model Beranek
Menurut Beranek,
dalam menganalisis permasalahan manajemen kas, pengeluaran kas dianggap
sekali-kali dan bisa dikendalikan secara langsung oleh manajemen sementara
pemasukan kas dianggap sulit dikendalikan dan terjadi terus-menerus.
• Perbandingan
antara Model
Perbedaan pokok antara model-model diatas terletak pada berbagai
biaya
Yang berpengaruh pada keputusan yang harus diambil.
•
Model
Baumol dan Miller-Orr menekankan pada biaya-biaya yang timbul karena
transfer dari kas ke portofolio investasi, dan sebaliknya. Kedua model ini
mengabaikan alternatif meminjam dan memusatkan pada pencairan surat berharga
dalam rangka menutup pengeluaran kas. Sedangkan,
•
Model
Beranek lebih menekankan pada biaya-biaya yang timbul sebagai akibat
kekurangan kas (biaya pinjaman dari satu segi), sementara biaya transaksi hanya
dipertimbangkan secara tidak langsung. Model terakhir ini mengabaikan alternatif
pencairan surat berharga untuk menutup pengeluaran kas.
·
Penyusunan Anggaran Kas
tahap-tahap dalam penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana
operasional perusahaan, transaksi-transaksi disini merupakan operasi (operation
transaction) pada tahun ini dapat diketahui adanya defisit/surplus karena
rencana operasi perusahaan.
2. Menyusun perkiraan atau
estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya.
Disusun juga estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayaran
kembali, transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi finansial (financial
transactions)
3. Menyusun kembali estimasi
keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial, dan
anggaran kas yang final. Merupakan gabungan dari transaksi operasional dan
transaksi finansial yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas secara
keseluruhan (Aktual).
•
Definisi Surat Berharga
Sebuah
dokumen yang diterbitkan oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi
berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar yang di
dalamnya berisikan suatu perintah untuk membayar kepada pihak-pihak yang
memegang surat tersebut , baik pihak yang diberikan surat berharga oleh
penerbitnya ataupun pihak ketiga kepada siapa surat berharga tersebut
dialihkan. Contoh : Cek, wesel , Saham , Obligasi , dll.
• Mengapa
Perlu Menahan Kas dan Surat Berharga ?
Kas dan
surat berharga dibahas bersama-sama karena surat berharga dapat secara cepat
dialihkan menjadi uang tunai hanya dengan biaya transaksi yang kecil saja. Jadi
surat berharga bisa dianggap sebagai suatu bentuk kas pendukung.
•
Fungsi
Surat Berharga
a. Sebagai bukti surat hak tagih
b. Alat pembayaran
c. Pembawa hak
d. Sebagai alat memindahkan hak tagih
(diperjualbelikan).
•
Jenis – Jenis Surat Berharga
Menurut
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dalam Buku I titel 6 dan titel 7 mengatur
jenis surat berharga seperti:
1. Wesel
2. Surat
Sanggup
3. Cek
4.
Kwitansi-kwitansi
5.
Promise atas tunjuk
Sedangkan didalam
perkembangannya sekarang muncul jenis surat berharga
seperti :
Bilyet
Giro, Travels Cheque, Sertifikat deposito dsb.
·
Berikut ini adalah contoh portofolio jenis-jenis surat
berharga yang diperjualbelikan di pasar uang;
a. Treasury Bills (T-Bills)/SBI (Sertifikat Bank
Indonesia)
b.
Commercial Paper
c.
Sertifikat Deposito
d.
Banker’s Acceptance (BA)
e. Bills Of Exchange
f.
Repurchase Agreement (Repo)
g.
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
h.
Call Money
• Variabel Dalam Pemilihan Surat-Surat Berharga Jangka
Pendek
1. Return
Alasan
utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam manajemen
investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hal yang sangat
wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah
diinvestasikannya. Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang
diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return
aktual merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa lalu.
2. Risk
3. Liquidity
4.
Pengetahuan dari setiap tipe surat berharga/aset untuk investasi.
BAB V
MODAL
PENDANAAN
- Definisi Modal Pendanaan
Modal pendanaan
adalah untuk menyediakan sumber daya, biasanya dalam bentuk uang untuk
mengoperasikan perusahaan, lembaga dan yayasan.
- Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan
Pengklasifikasian
sumber dana atau modal pendanaan berdasar atas jangka waktu tidaklah selalu
tepat, akan tetapi harus diakui dalam praktiknya modal pendanaan dilakukan
pembagian atas jangka waktu, seperti;
a. Modal pendanaan jangka pendek
b. Modal pendanaan jangka menengah
c. Modal pendanaan jangka panjang
a. Modal Pendanaan Jangka
Pendek
Sumber
dana jangka pendek pada prinsipnya merupakan bentuk pendanaan yang harus
dilunasi dalam jangka waktu satu tahun.
Salah
satu tujuan pentingnya pendanaan jangka pendek ialah untuk menjaga likuiditas
perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Seperti; membayar hutang jatuh tempo, gaji
karyawan, pajak dan kewajiban jangka pendek lainnya yang harus segera dibayar, dan pendanaan jangka pendek juga dibutuhkan
untuk membiayai aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan modal kerja
perusahaan. Dengan demikian menandai sebagian perkembangan aktiva perusahaan.
a.1.Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Didalam Proses Seleksi
Pendanaan Jangka Pendek
1. Biaya (cost)
2. Risiko (risk),
korporasi harus mampu memberikan jaminan bahwa pendanaan itu menghasilkan.
3. Fleksibilitas (flexibility),
kebutuhan pendanaan jangka pendek harus disesuaikan secara periodik, menjaga
kesinambungan modal kerja.
4. Sangat tergantung kondisi pasar uang (expected
money market)
5. Sangat tergantung pada tingkat inflasi.
6. Kemampuan korporasi untuk menghasilkan laba
7. Stabilitas operasional korporasi.
a.2. Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Berikut ini beberapa
jenis pendanaan jangka pendek yang tersedia, yaitu;
1. Kredit perdagangan 4. Akseptasi bank (banker’s
acceptance)
2. Notes Payable 5. Pinjaman jangka
pendek tanpa jaminan
3. Trade Acceptance 6. Anjak Piutang (Factoring)
7. Pendanaan dengan persediaan
Dana Jangka Pendek Dikelompokkan Menjadi Dua Tipe, yaitu:
a. Pendanaan spontan
b. Pendanaan yang memerlukan
negoisasi (tidak spontan)
a.1. Pendanaan spontan adalah sumber
dana yang ikut berubah apabila aktivitas perusahaan berubah. Contoh pendanaan
spontan yang paling banyak digunakan perusahaan adalah hutang dagang (trade
credits).
misal : perusahaan melakukan pembelian bahan dengan jangka waktu
pembayaran 2 bulan, apabila dalam setahun pembelian sebanyak Rp. 24.000.000
maka rata-rata hutang dagang perusahaan :
rata-rata hutang
dagang = pembelian
Perputaran piutang
= 24.000.000
= Rp. 4.000.000
6
•
merupakan sumber dana yang tidak dibebani
biaya, tetapi mengandung opportunity cost
•
Opportunity cost 3%
•
Perlu mempertimbangkan suku bunga pinjaman.
Bila tingkat suku bunga pinjaman lebih kecil maka potongan tunai tersebut bisa
diambil.
Contoh : Perusahaan dalam melakukan pembelian bahan bakunya setahun
sebanyak Rp. 500.000.000 syarat pembayaran 2/10-n/30 dan bunga kredit jangka
pendek 20% pertahun. Hitunglah besarnya opportunity cost.
OC = CD
x 360 CD = cash discount
• (1-CD)
N Persyaratan pembayaran
misal, 3/10-n/30
• Hutang N =
Jumlah hari setelah periode CD
= 0.02 x
360 = 36,73%
0.98
20
discount efektifnya lebih besar dibanding suku bunga pinjaman maka
sebaiknya perusahaan membayar pada masa diskon.
b.1
Pendanaan Tidak Spontan adalah sumber dana yang apabila diinginkan
berubah memerlukan proses negoisasi (memerlukan perjanjian formal untuk
memperolehnya). Antara lain : Commercial Paper. Commercial Paper adalah
surat hutang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh dana
jangka pendek dan dijual kepada investor.
Commercial Paper
memiliki keunggulan :
1. Tingkat
bunga lebih rendah
2. Tidak
perlu menyediakan jaminan
3. Penerbitan
relatif lebih mudah
4. Jangka
waktu satu tahun
5. Pembayaran
bunga biasanya dilakukan di muka/sistem diskonto. Dana yang dibayarkan investor
akan lebih kecil dibanding nilai nominalnya.
6. Formulasi
yang digunakan untuk menentukan berapa nilai yang dibayarkan investor adalah:
P0
= Nilai nominal x 360
360 + (tk diskonto x hari diskonto)
Contoh :
Commercial Paper yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dengan nilai
nominal Rp. 100.000.000 dengan jangka waktu 181 hari memberikan diskonto 18%
setahun, maka nilai yang dibayarkan adalah :
= 100.000.000 x 360
360 + (0,18x181)
=
Rp. 91.701.055
b. Modal Pendanaan Jangka Menengah
Adalah sumber pendanaan
yang diperoleh perusahaan dengan memberikan jaminan kepada pihak pemberi pinjaman
dengan jangka waktu pelunasan umumnya kurang dari 10 tahun.
b.1 Lembaga Keuangan yang
Memberikan Pinjaman Berjangka Kepada Perusahaan Adalah :
1. Bank
Komersial
2.
Perusahaan Asuransi
3.
Lembaga Dana Pensiun
4.
Lembaga Pembiayaan Usaha Kecil (Lembaga Keuangan Mikro.
b. 2 Bentuk-Bentuk Sumber
Dana Kredit Jangka Menengah :
1.
Leasing
adalah
perusahaan sewa guna usaha yang bergerak di bidang pembiayaan untuk keperluan
barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah.
Pembiayaan disini artinya jika perusahaan (klien) membutuhkan
barang-barang modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara disewa atau
dibeli secara kredit, maka pihak leasing dapat membiayai keinginan perusahaan
(klien) tersebut sesuai perjanjian kedua belah pihak.
Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Proses
Pemberian Leasing Adalah :
a. Lessor merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk memperoleh barang-barang modal.
a. Lessor merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk memperoleh barang-barang modal.
b. Lessee adalah perusahaan
yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk memperoleh barang modal
yang diinginkan.
c. Supplier yaitu pedagang
yang menyediakan barang yang akan di leasing sesuai perjanjian antara lessor
dengan lessee dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor.
d. Asuransi merupakan
perusahaan yang akan menanggung risiko terhadap perjanjian antara lessor dengan
lessee, dimana dalam hal ini lessee dikenakan biaya asuransi dan apabila
terjadi sesuatu, maka perusahaan akan menanggung risiko sebesar jumlah yang
sesuai dengan perjanjian terhadap barang yang dileasingkan.
2. Term Loan
(Pinjaman Berjangka)
Adalah pinjaman yang diberikan oleh Bank
Dagang, perusahaan asuransi, supplier atau manufacture yang
memiliki karakteristik umur pinjaman lebih dari satu tahun serta diberikan atas
dasar perjanjian formal.
Hal-hal
yang dimasukkan dalam dokumen perjanjian pinjaman berjangka adalah :
1. jumlah dan jatuh tempo pinjaman
2. tanggal pembayaran
3. tingkat bunga
4. ketentuan standar dan pembatas
5. tujuan pinjaman
6. tindakan yang diambil jika terjadi pelanggaran dalam
perjanjian
Kemampuan membyr kredit ini dihubungkan aliran kas
sehingga tdk membahayakan likuiditas perusahaan , dimana pinjaman ini dpt
dijadikan alternatif bagi prshn sebagai salah satu sumber pembelanjaan.
c.
Modal Pendanaan Jangka Panjang.
Pendanaan jangka panjang merupakan salah satu jenis
pendanaan yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang
relatif lebih lama dibandingkan dengan alternatif jenis pendanaan lainnya dalam
memenuhi kebutuhan pembelanjaan perusahaan.
Jenis pendanaan jangka panjang yang umum kita
kenal antara lain : Kredit Investasi, Hipotek, Mortgage, Obligasi,
Saham.
1. Kredit Investasi
Kredit
investasi adalah merupakan alternatif pendanaan jangka panjang yang umumnya
disediakan oleh kalangan perbankan selain kredit modal kerja (pendanaan jangka
pendek)yang selama ini kita kenal.Keputusan perusahaan untuk memanfaatkan
kredit investasi ini hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
a.Kelayakan jenis
investasi yang akan dilaksanakan.
b.Pola &
cashflow dari investasi yang akan dilaksanakan
c. lamanya jangka
waktu kredit
d.Besarnya
pengembalian pinjaman setiap periodenya.
2.Hipotek (Mortgage)
Hipotek
adalah merupakan alternatif pendanaan jangka panjang dalam bentuk hutang yang
biasanya harus disertai dengan agunan berupa aktiva tidak bergerak (tanah,
bangunan). Dalam hal terjadinya likuidasi perusahaan yang mempunyai hutang,
maka kewajiban kreditur harus dipenuhi terlebih dahulu dari hasil
penjualan aktiva yang dijadikan sebagai agunan tersebut
3.
Obligasi
Obligasi merupakan surat tanda hutang, dan umumnya tidak dijamin
dengan aktiva tertentu. Oleh karenanya kalau perusahaan bangkrut, pemegang
obligasi akan diperlakukan sebagai kreditur umum.
Dalam Obligasi, akan
mencantumkan :
a.Nilai pelunasan
atau face value
b.Jangka waktu
pelunasan
c.Bunga yang
dibayarkan (Coupon rate)
d.Berapa
kali dalam satu tahun bunga tersebut dibayarkan.
untuk melunasi obligasi, perusahaan sering menyisihkan
dana khusus yang sering disebut ”sinking fund” dimana dana tersebut
biasanya ditempatkan pada bank setelah mencapai usia tertentu.
Jenis-Jenis
Obligasi :
1. Obligasi yang
tidak dijamin dengan aktiva tertentu (unsecured bond) atau disebut juga
dengan ”debenture”
2. Subordinate
debenture, merupakan obligasi yang pelunasannya akan dilakukan oleh
perusahaan setelah debenture terselesaikan pada saat terjadi likuidasi
perusahaan.
3. Income
Bonds, merupakan jenis obligasi yang hanya membayarkan bunga saja kepada
pemiliknya, apabila perusahaan memperoleh keuntungan.
4. Zero
Coupon Bonds, merupakan jenis obligasi yang tidak membayarkan bunga kepada
pemiliknya, dan perusahaan dalam menjual obligasi jenis ini dengan memberikan discount.
DAFTAR PUSTAKA
I.
Slide rangkuman dari materi dosen
II.
www.google.com
III.
www.wikipedia.com
IV.
Buku catatan mahasiswa