Rabu, 29 Juni 2016

MANAJEMEN KEUANGAN (RANGKUMAN)

BAB I
MANAJEMEN KEUANGAN

  • Definisi Manajemen Keuangan
     Manajemen keuangan merupakan penggabungan  dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit bagi para pemegang saham dan sustainability  (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.

·         Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan
     Ilmu manajemen keuangan berfungsi sebagai pedoman bagi manajer perusahaan dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan. Artinya seorang manajer keuangan boleh melakukan terobosan dan kretivitas  berfikir, akan tetapi semua itu tetap tidak mengesampingkan  kaidah-kaidah ilmu MK yang berlaku .
Dengan memahami ilmu manajemen keuangan secara baik diharapkan seorang berbagai pihak baik yang berada di posisi marketing, produksi, personalia dan keuangan aka mampu menempatkan setiap keputusan secara jauh lebih bijaksana.

      Tujuan Manajemen Keuangan
Ada beberapa tujuan dari manajemen keuangan, yaitu;
a. Memaksimumkan nilai perusahaan.
b. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu terkendali
c. Memperkecil risiko perusahaan di masa sekarang dan yang akan
   datang.
Dari tiga tujuan ini yang paling utama adalah yang pertama yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Pemahaman memaksimumkan nilai perusahaan adalah bagaimana pihak manajemen perusahaan  mampu memberikan nilai yang maksimum pada saat perusahaan tersebut masuk ke pasar.

·         Karir sebagai manajer keuangan
     Seorang manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang lebih kompleks terutama ia bertugas untuk menjamin kondisi keuangan perusahaan selalu berada dalam keadaan sehat.
Keputusan menolak atau menerima sangat memungkinkan diputuskan dengan berbagai alasan dan pandangan yang mendalam. Jika keputusan sudah dibuat maka risiko harus siap ditanggung.
Keputusan yang dianggap hari ini tepat menjadi tidak tepat, pada saat perubahan kondisi mikro dan makro ekonomi terjadi. Kasus krisis moneter, jatuhnya nilai tukar mata uang domestik dibandingkan dengan mata uang asing, inflasi yang tinggi, dan
berbagai kasus eksternal lainnya yang terjadi di perusahaan.
oleh karena itu, untuk menjadi seorang manajer keuangan yang cakap, dibutuhkan memiliki latar belakang keilmuan yang maksimal. Serta untuk saat ini harus memiliki berbagai sertifikat dalam bidang keuangan. Termasuk kepemilikan pengalaman (experience) yang membuatnya tertempa sebagai orang yang mampu menyelamatkan dan mempertahankan perusahaan dalam berbagai kondisi.

      Sejarah perkembangan manajemen keuangan
     Perkembangan ilmu manajemen keuangan saat ini begitu dinamis. Ini terjadi seiring dengan tingginya aktivitas bisnis dan tata kehidupan manusia di era globalisasi saat ini.
Pengkajian ilmu manajemen keuangan saat ini semakin komprehensif. Ini ditandai oleh berbagai kasus yang melanda dan mengguncang struktur keuangan setiap perusahaan. Seperti krisis ekonomi tahun 1930-an, hingga kondisi pasca perang dunia kedua bahkan pada pasca krisis moneter tahun 1997 yang melanda berbagai negara di dunia khususnya di kawasan Asia telah benar-benar menempatkan kajian dan ilmu manajemen keuangan benar-benar diminati dengan dalam.
kondisi ini menyebabkan berbagai pembahasan tentang ilmu manajemen keuangan menjadi begitu menarik bagi para manajer, birokrat dan tidak terkecuali para akademisi serta peneliti umumnya.

      Perencanaan keuangan
     Perencanaan keuangan memberikan  panduan bagi perubahan dan pertumbuhan yang terjadi di dalam perusahaan. Dimana salah satu tujuan perencanaan keuangan untuk memberikan ar
ah perubahan dan perkembangan perusahaan secara berkelanjutan. Jika suatu perusahaan berkeinginan untuk menciptakan perubahan yang bersifat berkelanjutan maka artinya perencanaan keuangan perusahaan bersifat jangka panjang. Namun jika ingin mengejar profit jangka pendek maka perencanaan perusahaan bersifat jangka pendek. Namun harus diingat perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bersifat jangka panjang. Suatu perencanaan keuangan yang dibuat dalam periode jangka panjang bertujuan untuk memastikan suatu perusahaan bisa mengkonsep stabilitas penjualan, ekspansi, serta inovasi produk secara sustainable.

  • ·         Perencanaan keuangan dan keputusan investasi
   Efisiensi dan efektivitas merupakan base thinking manajer keuangan dalam menciptakan suatu perencanaan keuangan yang eksplisit.
   Beberapa unsur-unsur dasar dari kebijakan keuangan perusahaan yang dapat menentukan perencanaan keuangan ekplisit oleh manajer keuangan sbb;
1. perusahaan membutuhkan investasi pada aset-aset baru; unsur ini akan  timbul dari peluang-peluang investasi yang dipilih untuk dilaksanakan perusahaan, dan merupakan hasil dari keputusan penganggaran modal perusahaan.
2. tingkat pengungkitan keuangan yang dipilih untuk dipergunakan perusahaan; hal ini akan menentukan jumlah pinjaman yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai investasinya pada aset riil. Hal ini adalah kebijakan struktur modal perusahaan.
3. jumlah kas yang dirasakan perusahaan perlu dan layak untuk dibayarkan kepada para pemegang saham; ini adalah kebijakan deviden perusahaan.
4. jumlah likuiditas dan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dalam operasi sehari-hari; ini adalah keputusan modal kerja bersih perusahaan.
                                                                                 
      Kondisi perencanaan keuangan
       Dalam pembuatan perencanaan keuangan harus dipikirkan  kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di kemudian hari. Secara umum ada tiga kondisi yang harus diantisipasi dalam pembuatan perencanaan keuangan yaitu;
       a. kondisi buruk
           Dalam kondisi buruk ini suatu rencana bisnis harus dibuatkan asumsi
           asumsi dalam rangka mengantisipasi jika kondisi seperti itu akan
           terjadi.
       b. Kondisi normal atau biasa
           Pada kondisi normal perusahaan diminta membuat rencana keuang
         an dengan asumsi-asumsi  dalam kondisi normal akan tetapi tetap’
           menempatkan analisa kehati-hatian jika suatu saat terjadi kondisi
           buruk.
       c. Kondisi baik atau bertumbuh
        
     Pada kondisi ini dunia bisnis berkembang dengan baik karena setiap perencanaan bisnis dapat dijalankan dengan baik. Pada konteks ini masing-masing divisi akan diminta untuk membuat kasus berdasarkan asumsi-asumsi yang optimistis. Kasus ini dapat melibatkan produk-produk dan ekspansi baru dan kemudian akan merinci pendanaan yang dibutuhkan untuk mendanai ekspansi tersebut.

      Model perencanaan keuangan
       Masing-masing model perencanaan keuangan memiliki kompleksitas yang bervariasi, tetapi hampir semuanya akan memiliki unsur-unsur di bawah ini;
       a. Ramalan penjualan.  Hampir semua rencana keuangan meminta
              adanya ramalan penjualan yang diberikan secara eksternal.
          b. Laporan pro forma. Sebuah rencana keuangan akan memiliki
              ramalan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
c. Persyaratan aset. Suatu rencana keuangan akan menguraikan pro
           yeksi belanja modal.
       d. Persyaratan keuangan. Suatu rencana keuangan akan memuat satu
           bagian tentang ketentuan pendanaan yang dibutuhkan. Bagian ini
           hendaknya mendiskusikan masalah kebijakan dividen dan kebijakan
           utang.
       e. Penyeimbang (Plug). Setelah perusahaan memiliki ramalan penjualan
           dan estimasi mengenai belanja aset yang dibutuhkan sejumlah penda
           naan baru karena proyeksi total aset akan melebihi proyeksi total ke
           wajiban dan ekuitas. Atau dengan kata lain, neraca telah tidak seim-
           bang lagi.
       f. Asumsi-asumsi perekonomian. Rencana tersebut akan harus menyata
          kan secara eksplisit lingkungan perekonomian dimana perusahaan ber
          harap akan berada sepanjang umur rencana.

      Tujuan perencanaan dan pengendalian keuangan
       a. Suatu perencanaan dan pengendalian keuangan disusun serta di
           konsep dengan tujuan untuk memperkecil risiko yang akan terjadi
           di kemudian hari, termasuk meminimalisir berbagai biaya yang diang
              gap tidak efisien yang mungkin timbul selama proses pekerjaan ber
              langsung.
          b. Suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang dibuat harus
              didasarka atas konsep target-target atau prioritas-prioritas yang ingin
              dibangun.
          c. Suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang dikonsep secara
              baik serta dijalankan dengan benar mampu memberi keyakinan kepa
              da para stakeholders kepada perusahaan.
          d. Suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik mampu
               memberikan kekuatan deteksi kepada berbagai peristiwa yang terja
               di dimana peristiwa tersebut dirasakan berbeda dari biasanya dan
          dan akhirnya konsep pencegahan dapat diterapkan. 

      Time Schedule
       Time schedule adalah jangka waktu yang dibuat untuk melaksanakan suatu rencana pekerjaan secara sistematis dan terjadwal. Ada 3 (tiga) tujuan umum pembuatan time schedule yang dilakukan oleh seorang manajer keuangan ;
a. Memberi arah pekerjaan secara lebih terfokus, dan mengedepankan penyelesaian pekerjaan berdasarkan skala prioritas.
b. Diharapkan setiap pekerjaan dapat terselesaikan secara terjadwal. Sehingga ini memungkinkan terwujudkan konsep efektivitas dan efisiensi.
c. Dengan kualitas time schedule yang sempurna dan disusun dengan konsep manajemen keuangan modern serta dengan mengedepankan  prudential principle (prinsip kehati-hatian) diharapkan setiap pekerjaan dapat terselesaikan dengan standar kualitas  yang dapat di pertanggungjawabkan
        
      Contigency plan
       Contigency plan  adalah rencana cadangan yang dibuat untuk mengantisipasi kemungkinan dari gagalnya rencana inti. Contigency plan dalam perspektif keuangan dapat diputuskan dalam bentuk memiliki cadangan (reserve) aset yang bersifat dapat dipergunakan sewaktu-waktu.
       Cadangan aset tersebut bisa tersimpan dan tercatat dalam neraca di bagian aktiva, baik current asset maupun non current asset. Dalam aktivitas bisnis ada banyak kejadian  yang tidak terduga apalagi jika perusahaan tersebut berskala internasional (international trade).
       Maka dalam kategori ini perusahaan memiliki konsep contigency plan dengan menempatkan cadangan mata uang asing sesuai dengan jenis dan kebutuhannya.



BAB II
NILAI WAKTU TERHADAPUANG
(TIME VALUE OF MONEY)
·         Definisi Uang
       Uang adalah satuan nilai yang dijadikan sebagai alat transaksi dalam setiap pembayaran di masyarakat, dimana pada uang tersebut tercantum nilai nominal, penerbit serta ketentuan lainnya.

  • Fungsi uang selain sebagai alat transaksi
a. sebagai kekayaan dan status. Mereka yang memiliki jumlah uang yang banyak akan menggambarkan kemakmuran finansial yang lebih tinggi.
b. sebagai alat pengumpul kekayaan. Uang saat ini dapat dipakai untuk membeli berbagai kebutuhan dan keperluan baik dalam bentuk barang maupun jasa. Cth ; rumah, tanah, mobil, dsb.
c. sebagai media untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Contohnya untuk membayar utang, membayar uang kerja lembur, dsb.
d. sebagai barang. Pemahaman uang dilihat sebagai barang telah mulai dikenal secara umum dalam masyarakat sejak pasca Perang Dunia II Amerika menerbitkan mata uang dollar-nya karena dollar dianggap memiliki nilai yang stabil di pasaran. Peredaran mata uang dollar bukan hanya di Amerika saja tapi sudah seluruh dunia, lebih jauh dollar sudah dianggap sebagai barang yang diperjual belikan untuk mengambil keuntungan dari selisih nilai jual.

  •   Jenis Uang
       uang terbagi menjadi dua yaitu uang kartal dan uang giral.
a. uang kartal ada dua bentuk yaitu kertas dan logam. Uang yang terbuat dari kertas biasa disebut dengan uang utama dan yang terbuat dari logam adalah biasa disebut dengan uang pembantu.
          b. adapun uang giral adalah dapat berbentuk cek, bilyet giro, dan sejenisnya.
         
Bahwasanya pada suatu negara yang mana lebih banyak beredar uang giral maka itu semakin menunjukkan perekonomian tersebut adalah lebih dinamis dan angka transaksi yang terlibat disana juga semakin tinggi.
          Namun pada negara dengan penggunaan uang kartal masih lebih tinggi dari uang giral maka negara tersebut angka transaksi finansialnya masih rendah dibandingkan negara yang yang lebih dominan mempergunakan uang giral.

      Definisi Bunga dan Jenis Bunga
       setiap orang yang menginvestasikan uang yang dimilikinya  maka ia akan memperhatikan nilai uang tersebut pada saat jatuh temponya dengan imbalan yang telah disepakati , dan ini dapat dihitung secara keuangan. Menurut Walter Nicholson (1995:334) Bunga adalah pembayaran (payment) untuk nilai waktu dari uang.  Secara umum suku bunga pinjaman dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

a. Bunga Flat
           pada sistem ini, jumlah pembayaran utang pokok dan bunga kredit
              besarnya sama tiap bulan. Bunga ini diperuntukkan kredit jangka
              pendek seperti kredit kendaraan dan KTA (Kredit Tanpa Agunan).
              Suku bunga dihitung dari prosentase bunga dikalikan pokok pinjaman
              awal. Misal, anda berhutang Rp. 100.000.000 dengan bunga flat 12%
              per tahun, maka setiap bulan bunganya adalah Rp. 1.000.000.
           Rumus bunga tetap :                                
           Bunga per bulan = Jumlah pinjaman x Suku bunga per tahun/12
           Total Bunga = Jumlah pinjaman x (Suku bunga per tahun/12) x lama me
                                   minjam dalam bulan
         
       b. Bunga Efektif
           Dalam kredit dengan bunga efektif atau kadang disebut sliding rate.
          perhitungan bunganya dilakukan pada setiap akhir periode angsuran.
       bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulannya.
       Bunga dihitung berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar. Jadi bunga perbulan akan berubah-ubah berdasar nilai pokok yang masih terhutang. Misal, anda berhutang Rp. 100.000.000 dengan bunga efektif 12%, dengan cicilan pokok Rp. 10.000.000/bulan, maka :
       Bulan ke 1 bunganya 1% x Rp. 100.000.000 = Rp. 1.000.000
       Bulan ke 2 bunganya 1% x Rp.   90.000.000 = Rp.    900.000
       Bulan ke 3 bunganya 1% x Rp.   80.000.000 = Rp.    800.000
       dan seterusnya..
       Rumus Bunga Efektif
          Bunga per bulan  = Saldo akhir periode x suku bunga pertahun/12

       c. Suku Bunga Anuitas
           kredit bunga anuitas adalah modifikasi dari perhitungan bunga efektif.
Besarnya anuitas adalah besarnya angsuran ditambah dengan bunga yang
Diperhitungkan.
                   Anuitas = Angsuran + Bunga
Untuk menghitung besarnya anuitas digunakan pula rumus sbb :
          A= i M (1+i)ⁿ
                    (1+i)ⁿ-1     

Ket : A = Besar Anuitas
       M = Besar pinjaman
        I  = Suku bunga dalam %
        n = Banyaknya anuitas
Misal : Andra meminjam uang dari Bank sebesar Rp. 50.000.000. pembayaran dilakukan dengan cara anuitas selama 2 tahun yang pembayarannya setiap 6 bulan. Bunga yang ditetapkan 24% pertahun. Hitunglah besarnya Anuitas !
Diketahui :    M = Rp. 50.000.000
                               i  = 24% per tahun = 12% per 6 bulan (semester)
                               n = 2 tahun = 4 semester
Rumus :  A = 0,12x50.000.000 x   (1+0,12)
                                                           (1+0,12)-1

                     A = 6.000.000 x 1,57351936
                                            1,57351936-1

                     A = 6.000.000 x 1,57351936
                                            0,57351936

                     A = Rp. 16.461.721,82 dibulatkan menjadi Rp. 16.461.700

d.      Suku Bunga Mengambang
 Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan mengikuti naik turunnya suku bunga pasar. Jika suku bunga naik maka bunga kredit juga akan naik demikian pula sebaliknya.

        Bentuk – Bentuk Perhitungan Bunga Uang
       a.  Nilai Uang Masa Depan (Future Value)
            Perhitungan secara Future Value adalah perhitungan uang yang dimi-
               liki saat ini dan diinvestasikan dengan penetapan bunga sehingga
               mengalami proses bunga berbunga (compounding) sehingga nilai akan
               berubah pada masa yang akan datang.

            Rumus perhitungannya sbb :     Pn = Po (1+i) ⁿ
            Keterangan : Pn = Future Value/nilai uang masa depan periode ke n
                                  Po   = Original Principal/pokok pinjaman
                                  i       = suku bunga
                                  n      = compounding/periode penggandaan
          Contoh soal : Seorang pengusaha memiliki dana sebanyak Rp. 500.000.000
          dan menginvestasikan dana tersebut selama 2 tahun dengan tingkat bunga adalah 9%. Maka perhitungannya adalah :    
                Maka perhitungannya adalah :
          Pn           = Po(1+i)ⁿ
          P2           = 500.000.000 (1+0,09)²
                         = 500.000.000 (1,188)
                         = Rp. 594.000.000,-

          b.   Nilai Sekarang (Present Value)
             Perhitungan secara present value adalah melakukan perhitungan nilai
                sekarang dari sejumlah uang yang akan dibayar pada masa yang akan
                datang, atau menghitung nilai masa yang akan datang dengan keharus
                an berapa jumlah dana yang harus kita sediakan pada saat ini.
                Rumus untuk menghitung Present Value sbb :
                                      Po   =    Pn
                                               (1+i)ⁿ

Contoh soal : Seorang pebisnis menginginkan uangnya setelah tahun ke 5 adalah sebesar Rp. 4.500.000,00 dengan bunga adalah 11%.
       Jawab :      Po =     Pn     
                         (1+i)ⁿ

                     P5 =       4.500.000    =     4.500.000    =  Rp. 2.670.623, 145
                             (1+0,11)                   1,685 

       Dari contoh soal diatas dapat dipahami bahwa uang sebesar Rp. 2.670.600 yang dimiliki oleh pebisnis tersebut jika menyimpannya di bank dengan suku bunga 11% pertahunnya, jumlah pada akhirnya di tahun ke 5 adalah akan menjadi sebesar Rp. 4.500.000,00.

       c. Anuitas (Annuity)
           Anuitas merupakan serangkaian pembayaran dalam jumlah sama
           yang dilakukan pada interval waktu yang sama. Contoh anuitas ada
           lah seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, cicilan kredit  
 barang.
         Dalam perhitungan anuitas dapat dibagi menjadi dua yakni perhitungan anuitas di depan priode dan anuitas ending period :
       Rumus untuk menghitung pembayaran anuitas di depan periode adalah



 


  • n = number of periods
  • FVAn = future value annuitas n periods
  • r = interest rate per period
  • A = pembayaran annuitas
  •  
Contoh soal :
          Seorang Manajer Investasi melakukan investasi sebesar Rp. 1 juta setiap
          tahun dengan tingkat bunga 12% yang dibayar awal tahun.  Berapa future value annuitas dari Manajer Investasi pada tahun ke-20?
                          
                                                           
(1 + 0,12)21 - (1 +0,12)
  FVA20         =  1 juta    x                                                                                                                                   0,12
                             = 1 juta  x {9.6838 / 0,12}
                             = 1 juta x 80,6987
                             = Rp. 80.698.700,-
Menghitung pembayaran Anuitas  ending period:
                             FVAn = (1+i)ⁿ-1    x  A  
                                                 i
Contoh soal : Seorang Manajer Investasi melakukan investasi sebesar Rp. 1 juta setiap tahun dengan tingkat bunga 12%.  Berapa future value annuitas dari Manajer Investasi pada tahun ke-20?
                                                     (1 + 0,12)20 -1
FVA20         =  1 juta x                                                                                                          0.12
                             = 1 juta  x {8,6463 / 0,12}
                             = 1 juta x 72,0524
                             = Rp. 72.052.400,-
                                                                            
                Amortisasi
       perhitungan secara amortisasi umumnya lebih ditempatkan pada perhitungan utang, yaitu dimana perhitungan utang untuk dibayar kembali dalam jumlah yang sama yang dilakukan secara periodik dari waktu ke waktu.
       aplikasi penggunaan dari perhitungan amortisasi ini adalah misalnya untuk pembayaran pinjaman kredit mobil dan juga pinjaman dengan jaminan hipotek atau (mortgage loan).
       Rumus untuk menghitung anuitas yang akan datang adalah :
                                  PV
                               A  =     (1- (1+i)  ⁿ)
                                            i
       Contoh soal : sebuah perusahaan dapat meminjam dari bank sebesar Rp. 120.000.000,- selama 12 tahun. Pinjaman tersebut dapat dilunasi secara angsuran dengan tingkat suku bunga sebesar 15%. Berapa Anuitasnya!
      
      Amortisasi
                                  PV
                               A  =     (1- (1+i)  ⁿ)
                                            i
                                    120.000.000,-

                              A   =   (1- (1+0,15)  ¹²
                              0,15

                   A  =  Rp. 22.137.693,13
       Interpretasi : maka besarnya anguran pelunasan pinjaman perusahaan kepada bank setiap tahunnya secara periodik sebesar Rp. 22.137.600 selama 12 tahun dengan bunga 15%.

Latihan Soal
  1. Seorang karyawan swasta menyisihkan sebagian gajinya untuk diinvestasikan pada sebuah usaha fotocopy selama 5 tahun dengan jumlah uang yg dimilikinya sebesar Rp. 68.000.000- dengan tingkat suku bunga pertahun 11%. Hitunglah future value-nya !
  2. Harga sepeda motor 3 tahun mendatang sebesar Rp. 25.000.000,-. Tingkat bunga rata-rata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Nico saat ini agar dapat membelinya 3 tahun mendatang !
  3. Pada tanggal 7 Maret 2010 PT Jaya Karya mendapatkan pinjaman investasi dari Bank ABC senilai Rp. 90.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24% pa. Hitunglah cicilan setiap bulannya jika dihitung dengan metode flat dan sliding rate !
( jawaban ny di kerjain sendiri ya sobat BK ;) )
                                 


BAB III
MANAJEMEN MODAL KERJA
·         Definisi Modal Kerja
       Adalah investasi perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek berupa-kas, bank, sekuritas, piutang, persediaan dan aktiva lancar lainnya
         
          Atau dengan kata lain modal kerja merupakan suatu ukuran likuiditas atas aktiva-aktiva lancar yang dimiliki perusahaan untuk membiayai operasi sehari-hari sehingga operasional perusahaan menjadi lebih lancar serta tujuan akhir perusahaan untuk menghasilkan laba akan tercapai.
         
·         Kebijakan Modal Kerja
       Adalah keputusan-keputusan kebijakan dasar yang berhubungan dengan (1) tingkat sasaran untuk masing-masing kategori aktiva lancar dan (2) bagaimana aktiva lancar tersebut akan didanai.
          Kebijakan modal kerja melibatkan dua pertanyaan dasar :
       (1) Berapakah jumlah aktiva lancar yang layak untuk dimiliki perusahaan, baik secara total maupun untuk masing-masing akun yang spesifik, dan
       (2) Bagaimana sebaiknya aktiva lancar didanai ?      
             
       Dari dua pertanyaan dasar diatas dapat ditafsirkan bahwa kebijakan modal kerja bersifat sangat hati-hati (prudent). Artinya jika pihak manajer bertindak gegabah dengan menempatkan dana yang terlalu besar pada salah satu akun atau sebaliknya terlalu kecil maka dampaknya akan menganggu stabilitas keuangan perusahaan.

      Jenis – Jenis Modal Kerja
       Menurut W.B. Taylor yang dikutip oleh Bambang Riyanto (1998:61) menggolongkan jenis-jenis modal kerja dalam dua bagian yaitu:   

a.  Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) Yaitu modal kerja yang harus ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya , untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja ini dibedakan dalam:
          1.  Modal kerja primer (Primary working capital)
           yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus ada pada perusahaan agar dapat terus beroperasi.
          2.  Modal kerja normal (Normal working capital)
           yaitu jumlah modal kerja yang harus ada dalam perusahaan agar dapat beroperasi dalam kapasitas normal.

b.  Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)
          Yaitu modal kerja yang selalu berubah proporsional dengan perubahan kapasitas produksi. Modal kerja ini terdiri dari:
          1. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
             yaitu modal kerja yang berubah sesuai perubahan musim/permintaan. Misal permintaan yang besar pada waktu hari raya.
2.Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
              yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah akibat fluktuasi konjungtur.
          3.Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
    yaitu modal kerja yang berubah sesuai dengan keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan. (misalnya, adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).

      Sumber Modal Kerja
       Suatu perusahaan membutuhkan dana operasional untuk selalu mendanai kebutuhan operasional perusahaan. Kebutuhan dana tersebut bersumber dari modal kerja, dan sumber modal kerja bersumber dari penurunan jumlah aktiva dan kenaikan passiva. Berikut Sumber modal kerja yaitu :
       a. Hasil operasi perusahaan.
          b. Keuntungan penjualan surat-surat berharga.
       c. Penjualan saham, obligasi, aktiva tetap
          d. Memperoleh pinjaman, dana hibah dan sumber lainnya.

      Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
                   Perputaran modal kerja yaitu rasio yang memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja dalam pencapaian penjualan. Bagi suatu perusahaan uang yang sudah dikeluarkan dan dipakai untuk modal kerja diharapkan dapat kembali lagi. Dan bagi perusahaan, menganut konsep turnover yang efektif. Artinya dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan mengalami perputaran secara efektif dan kembali memberi pemasukan dana yang bersumber dari penjualan untuk menutupi setiap modal kerja yang telah dikeluarkan tersebut.
                   Oleh karena itu, dalam manajemen keuangan perusahaan dapat dilihat secara pendekatan teknikal, yang dikenal dengan 2 (dua) istilah, yaitu :
      Pertama profit area, dan
      Kedua non profit/loss area.


     Dimana batas dari kedua area ini adalah batas garis modal kerja yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.




 

Ket :
Garis 2 : Line of working capital                   Garis biru : Line of cash flow
Area 0-1 (jutaan rupiah) : Loss Area
Area 2-4 (jutaan rupiah) : Profit Area
      
          Disisi lain menurut Bambang Riyanto (2001:353) mengatakan, ”besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama bergantung kepada 2 faktor yaitu :
       1. kebutuhan perputaran atau periode terikatnya modal kerja, dan
       2. pengeluaran kas rata-rata setiap harinya.
     Artinya disini jelas jika dalam menganalisis besar kecilnya kebutuhan modal kerja dilihat dari segi bagaimana kondisi turnover dari modal kerja tersebut dan juga melihat pada kondisi pengeluaran kas setiap harinya.
       Ada yang harus diingat bahwa kondisi turnover atau perputaran tersebut sangat tergantung pada ukuran besar kecilnya aktivitas bisnis yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Semakin besar aktivitas bisnis suatu perusahaan maka semakin besar turnover yang dimiliki perusahaan tersebut begitu juga sebaliknya.

             Konsep Modal Kerja
       Menurut  Bambang Riyanto (2001:57), ada tiga konsep modal kerja, yaitu konsep kuantitatif, konsep kualitatif dan fungsional.
       a. konsep kuantitatif
        Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan elemen aktiva lancar, sehingga disebut modal kerja bruto, karena tidak memperhatikan utang jangka pendeknya. Misal : kas, efek, piutang dan persediaan.
       b. konsep kualitatif    
         Modal kerja dalam konsep ini adalah semua elemen aktiva lancar dikurangi seluruh utang jangka pendek yang harus dibayar perusahaan. Atau dinamakan modal kerja neto.
 c. Konsep Fungsional
           Modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan perusahaan dalam mencapai laba. Misal : kas, piutang dagang, persediaan barang dagangan, penyusutan mesin, penyusutan bangunan dan gedung, sedangkan efek baru menjadi modal kerja jika sudah terjual.

·         Rumus Tingkat Perputaran Modal Kerja
       tingkat perputaran (turnover rate) modal kerja atau aktiva lancar dapat
       dihitung dari neraca dan income statement pada suatu saat tertentu, dengan cara sebagai berikut :
       Current Assets Turnover =    Net Sales       atau             Net Sales
                                    Current Assets          Average Current Assets
       dan  Average Current Assets = C.A. Permulaan + C.A. Akhir tahun
                                                           2

  LATIHAN SOAL
  1. PT Semesta Otomotif adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif. Saat ini perusahaan sedang memikirkan untuk melakukan ekspansi bisnis dan membutuhkan dana dengan penambahan utang dalam bentuk dollar Amerika. Manajer keuangan ditugaskan untuk menganalisis dan memberikan rekomendasinya. Adapun komposisi ringkas neraca pada akhir tahun 2010 adalah sbb;

Balance Sheet
                                                            December, 31 2010
                                        Debet                                                        Credit
               Current assets           $ 9.700.000       Current liabilities          $ 7.640.000
               Fixed assets               $ 20.500.000     Long term debt             $ 22.560.000
               Total assets                $ 30.200.000     Total liabilities              $ 30.200.000      


                      

Berdasarkan data diatas maka,
      Lakukan perhitungan,
          1. profit on total assets (rate of return)
          2. financing cost
          3. current ratio
4. kemudian ditentukan bahwa jika rate of return on current assets adalah 6%, rate of return on fixed asstes adalah 22%, cost of current liabilities adalah 11% dan long term debt adalah 15%.
      Selanjutnya dalam keputusan pemenuhan dana tersebut, ada dua alternatif sumber yaitu internal dan eksternal, artinya perusahaan ingin menurunkan net working capital-nya. Sumber internal diambil dari current asset dan ekternal diambil dari current liabilties, dan itu ditetapkan kebutuhan dana sebesar $ 3.200.000.
      Dan berikan rekomendasinya
         
         
   
BAB IV
MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK

·         Definisi Kas
   Adalah kepemilikan uang dalam bentuk tunai/kas. Kas kemudian dibagi menjadi 2 (dua) yaitu;
           a.  Cash in bank artinya uang kas yang disimpan di bank yang suatu saat dapat ditarik untuk dipergunakan sesuai dengan kebutuhannya.
           b. Cash in company artinya uang kas yang disimpan di brankas perusahaan yang bisa kapan saja diambil. Uang kas yang disimpan di brankas perusahaan biasanya disimpan untuk dipergunakan pada kebutuhan sehari-hari/routinely needs.

·         Motif Memegang Kas
            Secara umum ada 3 (tiga) alasan suatu perusahaan harus memiliki ketersediaan kas dalam jumlah yang selalu mencukupi yaitu;
a.  Untuk transaksi. Aktivitas transaksi perusahaan cenderung selalu besar, sehingga semakin tinggi perputaran kas suatu perusahaan maka semakin tinggi juga kebutuhan
b. Sebagai cadangan (reserve). Keputusan reserve dilakukan dalam rangka mengantisipasi pihak perusahaan jika sewaktu-waktu kondisi ekonomi berlangsung secara tidak sesuai
c. Motif spekulasi. Motif spekulasi dimasukkan untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau mengantisipasi kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid.

      Aliran Kas
       Aliran kas dalam perusahaan terbagi menjadi 2 (dua);
          1.  Aliran kas masuk (inflow)
          2.  Aliran kas keluar (outflow)
       Kemudian Aliran kas ada yang kontinyu dan yang tidak kontinyu (intermittent).
      
     Manajemen kas yang efektif meliputi manajemen arus kas masuk dan arus kas keluar secara baik, yang meliputi;
          a.  Menyinkronkan arus kas,
          b.  Menggunakan ambang,
          c.  Mempercepat penerimaan,
          d.  Mendapatkan ketersediaan dana ke tempat yang membutuhkan dan,
          e.  Mengendalikan pengeluaran.


      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Kas
      Posisi kas perusahaan yang dilaporkan pada neraca  akan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk hal-hal berikut ini:
a.  Arus kas. Jika hal-hal lain dianggap konstan , arus kas positif akan mengarah pada lebih     banyak kas di dalam bank.
b.  Perubahan dalam modal kerja. Peningkatan dalam aktiva lancar di luar kas, seperti persediaan dan piutang akan mengurangi kas, sedangkan Pengurangan akun-akun ini akan meningkatkan kas.
c. Aktiva tetap. Jika sebuah perusahaan berinvestasi pada aktiva tetap, hal ini akan mengurangi posisi kasnya. Di sisi lain, penjualan dari aktiva tetap akan meningkatkan kas.
d. Transaksi sekuritas dan pembayaran dividen. Jika sebuah perusahaan menerbitkan saham atau obligasi selama tahun berjalan, dana yang dikumpulkan akan meningkatkan posisi kasnya.
Setiap kondisi yang terjadi pada penggunaan kas di sebuah perusahaan
akan tercatat dan dilaporkan pada cash flow statement (Laporan Arus Kas).

      Berbagai Jenis Model Saldo Kas

1.  Model Persediaan (Model Baumol)
       William Baumol mengidentifikasikan bahwa kebutuhan akan kas dalam perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada
kesempatan investasi yang lain yang lebih menguntungkan.

2.  Model Miller dan Orr
          Miller dan Orr mengasumsikan bahwa aliran kas masuk dan keluar tidak konstan (berfluktuasi). Miller dan Orr menentukan batas pengendalian serta saldo kas yang ditargetkan.
          Asumsi Miller dan Orr;
          a.  Aliran kas harian random dan sulit diramalkan
          b.  Tren musiman dan siklis tidak dipertimbangkan
          c.  Biaya pembelian dan penjualan sekuritas tetap
          d.  Tingkat suku bunga tidak berubah.
          3.  Model Beranek
          Menurut Beranek, dalam menganalisis permasalahan manajemen kas, pengeluaran kas dianggap sekali-kali dan bisa dikendalikan secara langsung oleh manajemen sementara pemasukan kas dianggap sulit dikendalikan dan terjadi terus-menerus.

      Perbandingan antara Model
Perbedaan pokok antara model-model diatas terletak pada berbagai biaya
Yang berpengaruh pada keputusan yang harus diambil.
         Model Baumol dan Miller-Orr menekankan pada biaya-biaya yang timbul karena transfer dari kas ke portofolio investasi, dan sebaliknya. Kedua model ini mengabaikan alternatif meminjam dan memusatkan pada pencairan surat berharga dalam rangka menutup pengeluaran kas. Sedangkan,
         Model Beranek lebih menekankan pada biaya-biaya yang timbul sebagai akibat kekurangan kas (biaya pinjaman dari satu segi), sementara biaya transaksi hanya dipertimbangkan secara tidak langsung. Model terakhir ini mengabaikan alternatif pencairan surat berharga untuk menutup pengeluaran kas.

·         Penyusunan Anggaran Kas
tahap-tahap dalam penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan, transaksi-transaksi disini merupakan operasi (operation transaction) pada tahun ini dapat diketahui adanya defisit/surplus karena rencana operasi perusahaan.
2.  Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya. Disusun juga estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayaran kembali, transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi finansial (financial transactions)
 3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial, dan anggaran kas yang final. Merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansial yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas secara keseluruhan (Aktual).
             Definisi Surat Berharga
       Sebuah dokumen yang diterbitkan oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar yang di dalamnya berisikan suatu perintah untuk membayar kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut , baik pihak yang diberikan surat berharga oleh penerbitnya ataupun pihak ketiga kepada siapa surat berharga tersebut dialihkan. Contoh : Cek, wesel , Saham , Obligasi , dll.

      Mengapa Perlu Menahan Kas dan Surat Berharga ?
       Kas dan surat berharga dibahas bersama-sama karena surat berharga dapat secara cepat dialihkan menjadi uang tunai hanya dengan biaya transaksi yang kecil saja. Jadi surat berharga bisa dianggap sebagai suatu bentuk kas pendukung.

       Fungsi Surat Berharga
       a.  Sebagai bukti surat hak tagih
       b.  Alat pembayaran
       c.  Pembawa hak
       d.  Sebagai alat memindahkan hak tagih (diperjualbelikan).

      Jenis – Jenis Surat Berharga
    Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dalam Buku I titel 6 dan titel 7 mengatur jenis surat berharga seperti:
       1. Wesel
       2. Surat Sanggup
       3. Cek
       4. Kwitansi-kwitansi
       5. Promise atas tunjuk
     Sedangkan didalam perkembangannya sekarang muncul jenis surat berharga  
seperti :
          Bilyet Giro, Travels Cheque, Sertifikat deposito dsb.

·         Berikut ini adalah contoh portofolio jenis-jenis surat berharga yang diperjualbelikan di pasar uang;
       a. Treasury Bills (T-Bills)/SBI (Sertifikat Bank Indonesia)
          b. Commercial Paper
          c. Sertifikat Deposito
          d. Banker’s Acceptance (BA)
          e. Bills Of Exchange
          f. Repurchase Agreement (Repo)
          g. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
          h. Call Money

      Variabel Dalam Pemilihan Surat-Surat Berharga Jangka Pendek
       1. Return
          Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa lalu.
          2. Risk
          3. Liquidity
          4. Pengetahuan dari setiap tipe surat berharga/aset untuk investasi.
      
BAB V
MODAL PENDANAAN
  •         Definisi Modal Pendanaan
          Modal pendanaan adalah untuk menyediakan sumber daya, biasanya dalam bentuk uang untuk mengoperasikan perusahaan, lembaga dan yayasan.

  •    Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan
      
           Pengklasifikasian sumber dana atau modal pendanaan berdasar atas jangka waktu tidaklah selalu tepat, akan tetapi harus diakui dalam praktiknya modal pendanaan dilakukan pembagian atas jangka waktu, seperti;
          a.  Modal pendanaan jangka pendek
          b.  Modal pendanaan jangka menengah
          c.  Modal pendanaan jangka panjang

a.  Modal Pendanaan Jangka Pendek
     Sumber dana jangka pendek pada prinsipnya merupakan bentuk pendanaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu tahun.
     Salah satu tujuan pentingnya pendanaan jangka pendek ialah untuk menjaga likuiditas perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Seperti; membayar hutang jatuh tempo, gaji karyawan, pajak dan kewajiban jangka pendek lainnya yang harus segera dibayar, dan pendanaan jangka pendek juga dibutuhkan untuk membiayai aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan modal kerja perusahaan. Dengan demikian menandai sebagian perkembangan aktiva perusahaan.

a.1.Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Didalam Proses Seleksi Pendanaan Jangka Pendek
       1.  Biaya (cost)
2.  Risiko (risk), korporasi harus mampu memberikan jaminan bahwa pendanaan itu menghasilkan.     
3.  Fleksibilitas (flexibility), kebutuhan pendanaan jangka pendek harus disesuaikan secara periodik, menjaga kesinambungan modal kerja.
          4.  Sangat tergantung kondisi pasar uang (expected money market)
          5.  Sangat tergantung pada tingkat inflasi.
          6.  Kemampuan korporasi untuk menghasilkan laba
          7.  Stabilitas operasional korporasi.


a.2. Sumber Pendanaan Jangka Pendek
          Berikut ini beberapa jenis pendanaan jangka pendek yang tersedia, yaitu;
          1.  Kredit perdagangan     4.  Akseptasi bank (banker’s acceptance)
          2.  Notes Payable            5.  Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan
          3.  Trade Acceptance                6.  Anjak Piutang (Factoring)
                                                7.  Pendanaan dengan persediaan

Dana Jangka Pendek Dikelompokkan Menjadi Dua Tipe, yaitu:
a.  Pendanaan spontan
b.  Pendanaan yang memerlukan negoisasi (tidak spontan)

a.1. Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila aktivitas perusahaan berubah. Contoh pendanaan spontan yang paling banyak digunakan perusahaan adalah hutang dagang (trade credits).
misal : perusahaan melakukan pembelian bahan dengan jangka waktu pembayaran 2 bulan, apabila dalam setahun pembelian sebanyak Rp. 24.000.000 maka rata-rata hutang dagang perusahaan :
          rata-rata hutang dagang =       pembelian
                                          Perputaran piutang
                                      =   24.000.000   = Rp. 4.000.000
                                                6
      merupakan sumber dana yang tidak dibebani biaya, tetapi mengandung opportunity cost
      Opportunity cost 3%
      Perlu mempertimbangkan suku bunga pinjaman. Bila tingkat suku bunga pinjaman lebih kecil maka potongan tunai tersebut bisa diambil.
Contoh : Perusahaan dalam melakukan pembelian bahan bakunya setahun sebanyak Rp. 500.000.000 syarat pembayaran 2/10-n/30 dan bunga kredit jangka pendek 20% pertahun. Hitunglah besarnya opportunity cost.
          OC =   CD     x  360      CD = cash discount
       (1-CD)        N     Persyaratan pembayaran misal, 3/10-n/30
      Hutang    N   = Jumlah hari setelah periode CD
                 = 0.02     x   360     =  36,73%
                    0.98           20
discount efektifnya lebih besar dibanding suku bunga pinjaman maka sebaiknya perusahaan membayar pada masa diskon.
b.1  Pendanaan Tidak Spontan adalah sumber dana yang apabila diinginkan berubah memerlukan proses negoisasi (memerlukan perjanjian formal untuk memperolehnya). Antara lain : Commercial Paper. Commercial Paper adalah surat hutang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor.
Commercial Paper memiliki keunggulan :
1.     Tingkat bunga lebih rendah
2.    Tidak perlu menyediakan jaminan
3.    Penerbitan relatif lebih mudah
4.    Jangka waktu satu tahun
5.    Pembayaran bunga biasanya dilakukan di muka/sistem diskonto. Dana yang dibayarkan investor akan lebih kecil dibanding nilai nominalnya.
6.    Formulasi yang digunakan untuk menentukan berapa nilai yang dibayarkan investor adalah:
P0   =       Nilai nominal x 360
           360 + (tk diskonto x hari diskonto)
Contoh :
Commercial Paper yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dengan nilai nominal Rp. 100.000.000 dengan jangka waktu 181 hari memberikan diskonto 18% setahun, maka nilai yang dibayarkan adalah :
          = 100.000.000 x 360
               360 + (0,18x181)
          = Rp. 91.701.055

b.    Modal Pendanaan Jangka Menengah
       Adalah sumber pendanaan yang diperoleh perusahaan dengan memberikan jaminan kepada pihak pemberi pinjaman dengan jangka waktu pelunasan umumnya kurang dari 10 tahun.
b.1  Lembaga Keuangan yang Memberikan Pinjaman Berjangka Kepada Perusahaan Adalah :
       1. Bank Komersial
       2. Perusahaan Asuransi
       3. Lembaga Dana Pensiun
       4. Lembaga Pembiayaan Usaha Kecil (Lembaga Keuangan Mikro.
      
b. 2  Bentuk-Bentuk Sumber Dana Kredit Jangka Menengah :
       1. Leasing
       adalah perusahaan sewa guna usaha yang bergerak di bidang pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah.
Pembiayaan disini artinya jika perusahaan (klien) membutuhkan barang-barang modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara disewa atau dibeli secara kredit, maka pihak leasing dapat membiayai keinginan perusahaan (klien) tersebut sesuai perjanjian kedua belah pihak.

Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Proses Pemberian Leasing Adalah :
a.  Lessor merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk memperoleh barang-barang modal.
b.  Lessee adalah perusahaan yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk memperoleh barang modal yang diinginkan.
c.  Supplier yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan di leasing sesuai perjanjian antara lessor dengan lessee dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor.
d.  Asuransi merupakan perusahaan yang akan menanggung risiko terhadap perjanjian antara lessor dengan lessee, dimana dalam hal ini lessee dikenakan biaya asuransi dan apabila terjadi sesuatu, maka perusahaan akan menanggung risiko sebesar jumlah yang sesuai dengan perjanjian terhadap barang yang dileasingkan.
2. Term Loan (Pinjaman Berjangka)
Adalah pinjaman yang diberikan oleh Bank Dagang, perusahaan asuransi, supplier atau manufacture yang memiliki karakteristik umur pinjaman lebih dari satu tahun serta diberikan atas dasar perjanjian formal.

       Hal-hal yang dimasukkan dalam dokumen perjanjian pinjaman berjangka adalah :
       1. jumlah dan jatuh tempo pinjaman
       2. tanggal pembayaran
       3. tingkat bunga
       4. ketentuan standar dan pembatas
       5. tujuan pinjaman
       6. tindakan yang diambil jika terjadi pelanggaran dalam perjanjian
       Kemampuan membyr kredit ini dihubungkan aliran kas sehingga tdk membahayakan likuiditas perusahaan , dimana pinjaman ini dpt dijadikan alternatif bagi prshn sebagai salah satu sumber pembelanjaan.

c.  Modal Pendanaan Jangka Panjang.
       Pendanaan jangka panjang merupakan salah satu jenis pendanaan yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan alternatif jenis pendanaan lainnya dalam memenuhi kebutuhan pembelanjaan perusahaan.
Jenis pendanaan jangka panjang yang umum kita kenal antara lain : Kredit Investasi, Hipotek, Mortgage, Obligasi, Saham.
          1. Kredit Investasi
     Kredit investasi adalah merupakan alternatif pendanaan jangka panjang yang umumnya disediakan oleh kalangan perbankan selain kredit modal kerja (pendanaan jangka pendek)yang selama ini kita kenal.Keputusan perusahaan untuk memanfaatkan kredit investasi ini hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
          a.Kelayakan jenis investasi yang akan dilaksanakan. 
          b.Pola & cashflow dari investasi yang akan dilaksanakan
          c. lamanya jangka waktu kredit
          d.Besarnya pengembalian pinjaman setiap periodenya.
2.Hipotek (Mortgage)
      Hipotek adalah merupakan alternatif pendanaan jangka panjang dalam bentuk hutang yang biasanya harus disertai dengan agunan berupa aktiva tidak bergerak (tanah, bangunan). Dalam hal terjadinya likuidasi perusahaan yang mempunyai hutang, maka kewajiban kreditur harus dipenuhi terlebih dahulu dari hasil  penjualan aktiva yang dijadikan sebagai agunan tersebut
3.  Obligasi
Obligasi merupakan surat tanda hutang, dan umumnya tidak dijamin dengan aktiva tertentu. Oleh karenanya kalau perusahaan bangkrut, pemegang obligasi akan diperlakukan sebagai kreditur umum.
          Dalam Obligasi, akan mencantumkan :
          a.Nilai pelunasan atau face value 
          b.Jangka waktu pelunasan
          c.Bunga yang dibayarkan  (Coupon rate)
 d.Berapa kali dalam satu tahun bunga tersebut dibayarkan.
       untuk melunasi obligasi, perusahaan sering menyisihkan dana khusus yang sering disebut ”sinking fund” dimana dana tersebut biasanya ditempatkan pada bank setelah mencapai usia tertentu.   

       Jenis-Jenis Obligasi :
       1.  Obligasi yang tidak dijamin dengan aktiva tertentu (unsecured bond) atau disebut juga dengan ”debenture”
2.  Subordinate debenture, merupakan obligasi yang pelunasannya akan dilakukan oleh perusahaan setelah debenture terselesaikan pada saat terjadi likuidasi perusahaan.
3.  Income Bonds, merupakan jenis obligasi yang hanya membayarkan bunga saja kepada pemiliknya, apabila perusahaan memperoleh keuntungan.
4.  Zero Coupon Bonds, merupakan jenis obligasi yang tidak membayarkan bunga kepada pemiliknya, dan perusahaan dalam menjual obligasi jenis ini dengan memberikan discount.
  


DAFTAR PUSTAKA

         I.      Slide rangkuman dari materi dosen
      II.      www.google.com
   III.      www.wikipedia.com
     IV.      Buku catatan mahasiswa